Peringatan Hari Buruh Internasional Keuskupan Bogor

Kota Wisata, 01 Mei 2025

Kegiatan Hari Buruh kali ini diisi dengan 2 kegiatan Utama: Misa Mayday dan Talk Show Situasi Ketenagakerjaan. Aktivitas ini berlangsung di Paroki MBSB Kota Wisata.

Sebelum Misa Mayday panitia menyambut para peserta sedekanat Bogor dengan musik dan nyanyian yang berkelanjutan, sambil mempersilahkan peserta mengisi data dengan memindai QRIS ataupun menulis di meja pendaftaran yang sudah disediakan. 

Kemudian para peserta diarahkan untuk sarapan minum kopi dan menyantap rebusan antara lain pisang rebus dan kacang rebus. Rupanya acara brakfast ini membuat peserta bisa berdialog, berkenalan dan berjejaring. Sesekali vokalis panitia mengajak peserta mendendangkan lagu sambil menari, yang disambut dengan antusias para peserta sambil berselfie ria.

Tepat pukul 9.00 musik & lagu di sudahi, lalu panitia mempersilahkan peserta masuk dalam gereja mempersiapkan diri untuk misa pukul 9.30 pagi.

MISA MAYDAY

Misa ini dipimpin Oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur dengan konselebran Romo Paroki dan Para romo.

Diawal misa Bapak Uskup mengucapkan Selamat Paskah kepada seluruh Umat. Lalu mengatakan kita semua sama di hadapan Tuhan, dan menyebut St. Yoseph sebagai santo pelindung buruh.

Pada homilinya Bapak Uskup menjelaskan tujuan Allah menciptakan kita dengan diberi tugas dan peran masing-masing.

Manusia diciptakan secitra dengan Allah dan membuat sesuatu yang baik melalui pekerjaan kita

Mgr Paskalis mengungkapkan kita kehilangan Paus Fransiskus yang setia dalam gereja.

Penghormatan Paus Fransiskus terhadap bunda Maria ditandai hari pertama menjadi Paus, berdoa pada St. Maria Maggiore dan
mempunyai devosi yg kuat ditempat ini. Karenanya sebelum wafat ingin dimakamkan di St Maria Maggiore.

Paus Fransiskus juga menyampaikan dan mengajarkan para buruh untuk mengedepankan dialog dalam memecahkan persoalan. Juga mengajak umat untuk menjaga lingkungan hidup yang tertuang dalam ensiklik Laudato Si.

Pada bagian akhir homilinya, Mgr Paskalis mengharapkan para buruh semua bekerja baik, dan membangun kerajaan Allah melalui pekerjaan yang dilakukan pada bidang masing-masing.

Acara dilanjutkan diluar gereja depan pater noster yang sudah disiapkan panggung dan kursi sekitar 600 an.

Sambutan-Sambutan

Sebelum sambutan-sambutan acara didahului musik dan lagu yang diselingi pembagian dr priz, sehingga acara terus mengalir dan hidup.

Sambutan Ketua Panitia Bpk. Frans Sinurat
Mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah bekerja keras dan berterima kasih juga atas kehadiran Bapak Uskup, para romo dan semua hadirin dan menyebutkan ada sekitar 550 buruh yang hadir.

Romo Martin dari KWI
Melalui pekerjaan kita memuliakan Tuhan, maka bekerjalah dengan penuh tanggung jawab, Sesuai dengan harkat dan martabat manusia. 

Romo Berto pendamping Buruh
Ditengah tantangan kita harus terus maju membangun kebersamaan, jejaring dan tali kasih. Tunjukan cinta kasih, kebersamaan kita dan senantiasa berpengharapan.

Romo Ridwan dari PSE
Gembira dapat bertemu lagi. Kita tidak bisa hanya berdiam tapi harus bergerak senada seperti diungkapkan romo Berto

Romo Boni Romo Paroki
Seirama dengan Romo Berto dan Romo Ridwan, salah satu ciri kehidupan bergerak tidak hanya diam. Terus semangat dan semakin hidup.

Mgr Paskalis Bapak Uskup Sufragan Bogor
Mengawali sambutannya Bapak Uskup memulai dengan sapaan w ar yu tday ?

Dikatakan Talenta kita harus dikembangkan jangan dikubur, dan perjumpaan mengingatkan kekuatan ada dari dalam diri kita sendiri. Gereja mendampingi untuk hidup bersama, punya kasih, iman dan pengharapan

Diungkapkan Paus Fransiskus alm mengajak kita untuk berpengharapan. Gereja kita berjalan bersama, gereja yg sinodal, melakukan bersama. Tidak berjuang sendiri-sendiri.
Melalui Hari buruh ini kita bisa saling menguatkan.

TALK SHOW

Talk Show ini menampilkan dua pembicara Yustinus Prastowo dan Adian Napitupulu, yang pertama lebih berbicara aspek ekonomi dan kedua lebih ke aspek politik.

Yustinus Prastowo
Merasa senang diundang pada acara ini yang juga tinggal di daerah ini dan ada diparoki mbsb dari segi domisilinya.

Menurutnya, ekonomi adalah yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan data makro ekonomi berfungsi mengkonfirmasinya. 

Ada perbedaan data dari pemerintah dengan kehidupan sehari-hari, pemerintah mengatakan harga-harga turun tapi kenyataan sehari-hari dilapangan tidak selalu demikian.

Demikian masalah tenaga kerja yang menganggur dan bekerja. Kalau sensus dilakukan saat musim panen banyak orang bekerja, sedikit pengangguran, tetapi setelah 1-2 bulan kemudian selesai musim panen, orang yang sebelumnya bekerja bisa jadi tidak bekerja lagi.

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%, hal yang sulit dicapai, mengingat pertumbuhan sebelumnya sekitar 5%, sedangkan IMF mengatakan 4,7%, tapi seandainya pertumbuhan mencapai 6% secara angka mengalami kenaikan dari sebelumnya 5%.

Covid membuat orang banyak kehilangan pekerjaan, sehingga sebagian menjadi wirausaha, sebagian menganggur dan sedikit menganggur. Sehingga ada plstan yang disebut sadikin pada kondisi ini, yakni sakit sedikit miskin. 

Diungkapkan juga orang miskin atau prasejahtera pendapatannya terbesar habis untuk air minum, Pulsa dan Transportasi.

Adian Napitupulu
Menurutnya data tahun 2024-2025 saat ini ada 26 orang pekerja terkena PHK tiap jam nya.

Menurutnya adakalanya saat rapat di DPR dirinya mendapat penjelasan yang baik-baik, data-data baik, metodologi baik, ketika saat turun dilapangan data dan informasinya bisa berbeda, mengakibatkan penanganannya pun beda.

Dirinya menganalogikan ketika kuliah dirinya mendapatkan materi kuliah jelas, data-data dan metodologinya bagus, begitu dalam dunia riil dilapangan bisa sangat berbeda.

Demikian juga dunia kerja apa yang kita pelajari disekolah dan kuliah tidak selalu nyambung atau tidak selalu link & match.

Dalam hal tertentu keduanya sepakat: 
. keadaan ekonomi tidak semuanya baik.
. perlu jaring pengaman sosial kedepan jika ekonomi tidak membaik. 
. Perlu peningkatan iklim investasi, perbaikan birokrasi dan kejelasan biaya-biaya, sehingga investor asing mau dan senang berinvestasi di Indonesia bukan ke negara lain seperti Vietnam dll
. Gereja diharapkan juga bisa berperan dalam membangun jaringan komunikasi dengan asosiasi usaha, serikat pekerja dan pemerintah, sehingga dalam rapat tripartit tersebut hak buruh diperhatikan, tidak boleh lebih rendah, rrum nvarum.

Sebaliknya kalau ada pelaku usaha di zolimi, diperlakukan tidak baik, gereja atas nama moral harus memberi masukan dan dorongan ke pemerintah untuk segera bertindak membantu pelaku usaha.

Mgr Paskalis
Pada kesempatan diskusi ini Bapak Uskup memberikan masukan agar umat bisa mandiri. Gereja memfasilitasi dan mendorong UMKM dan PSE. 

Hendaknya kita bisa berpikir Global dan bertindak lokal, think global act local, Mandiri dan tidak hanya bergantung pada kebijakan umum.

Karitas mindsetnya bukan hanya pada yang terkena bencana alam saja, tapi juga bencana kemanusiaan akibat PHK.

Dibagian akhirnya Bapak Uskup menutup dengan mengatakan masing-masing kita harus bertanggung jawab pada diri sendiri dan terus berpengharapan.

Dibagian Penutup Acara ini dilanjutkan dengan pembagian Door Prize Utama, Doa Penutup dan Lagu Kemesraan. Nampak kepuasan ada pada wajah panitia yang sudah menyelesaikan tugasnya, dan kegembiraan menghiasi para peserta yang sudah menari, bernyanyi, dan mendapat banyak pengetahuan.

Tuhan Memberkati