Ia Melihat-Nya dan Percaya

MINGGU, 20 APRIL 2025
PASKAH TAHUN C/I
BACAAN: KISAH PARA RASUL 10:34°.37-43; KOLOSE 3:1-4; YOHANES 20:1-9

Proses dan jalannya peristiwa kebangkitan Yesus tidak kita ketahui dengan persis. Kita hanya dapat mengenalinya melalui jejak-jejak kebangkitan Yesus yang diwartakan melalui Injil. Kita mengimani bahwa Yesus telah bangkit karena Ia tak ada di tempat Ia dimakamkan setelah diturunkan dari salib dan juga dari kesaksian orang-orang yang terdekat bahwa Ia tidak lagi berada di antara orang mati (bdk. Luk 24:1-12; Yoh 20:1-9; dan Luk 24:13-35). Berita Paskah yaitu berita Kebangkitan Yesus, merupakan puncak Injil sebagai kabar gembira. Kebangkitan Yesus mengubah kehidupan kita sebagai manusia secara total. Pribadi Yesus sebelum kematian dan sesudah kebangkitan-Nya tidak berubah dan tetap sama, meskipun keadaan dan sifat keberadaan-Nya berubah.

Dari Injil Yohanes 20:1-9, kita dapat membaca bahwa pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar, setelah diberitahu oleh Maria Magdalena bahwa batu penutup telah diambil dari kubur, Petrus dan murid yang dikasihi Yesus berlari ke makam. Murid yang dikasihi Yesus tadi sampai terlebih dahulu, menjenguk ke dalam kubur dan melihat kain kafan terletak di tanah. Petrus yang datang kemudian lalu masuk dan mendapati kain kafan terletak di tanah, tapi kain peluh terlihat di tempat lain. Murid yang dikasihi Yesus, yang tadi ada di luar itu, menyusul masuk ke makam. Murid itu melihat bekas-bekas Yesus di situ dan ia percaya bahwa Yesus sudah bangkit. Kita pun percaya bahwa Yesus sudah bangkit karena seandainya jenazah Yesus cuma dipindahkan atau disembunyikan, semestinya kain kafan dan kain peluh tidak dilepas dan ditinggalkan di makam.

Berita Paskah mengabarkan kepada kita bahwa Yesus Kristus yang satu dan sama tetap hadir, namun dalam bentuk keberadaan dan kehadiran-Nya yang berlainan. Dalam perayaan Paskah, kita diajar bahwa hidup kita pun akan seperti hidup Kristus sendiri yaitu akan mati namun juga akan bangkit kembali. Berkat penebusan Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya, hidup kita sebagai orang kristiani yang semula hanya bersifat duniawi-manusiawi telah diubah-Nya menjadi hidup surgawi-ilahi. Perubahan yang dialami oleh Yesus ini tidak begitu saja diterima dan dipercaya oleh para murid. Baru sesudah Pentakosta, atas penerangan Roh Kudus, mereka baru tahu bahwa Yesus yang berasal Nasaret itu adalah sungguh Yesus Kristus, atau "Yesus Yang Diurapi", yaitu Yesus sebagai Penebus atau Penyelamat. Kita pun sekarang ini masih membutuhkan Roh Kudus untuk dapat mengenal Yesus yang telah bangkit.

Dalam kisah kebangkitan Yesus ini, ada tokoh lain yang patut kita juga teladani yaitu Maria Magdalena. Oleh kasih Yesus, ia telah dibebaskan dari tujuh setan (bdk. Mrk.16:9; Luk. 8:2). Ia membalas kasih Yesus dengan hadir dan menemani Yesus saat mengalami penderitaan (bdk. Yoh.19:25), sewaktu penguburan Yesus (bdk. Mat.27:56-61; Mrk.15:46-47), dan ia adalah orang pertama yang datang ke makam Yesus serta menjadi saksi dan pewarta pertama dari Tuhan yang bangkit (bdk. Yoh 20:11-18). Maria Magdalena mengalami kasih Allah yang luar biasa melalui penderitaan, wafat dan kebangkitan Yesus. Yang dilakukan Maria Magdalena adalah suatu ungkapan timbal balik atas Kasih Allah yang luarbiasa itu. Maria Magdalena menunjukkan bahwa Kasih Allah hanya dapat dilihat dan dibaca oleh orang yang mempunyai mata kasih. Maria Magdalena adalah teladan orang yang mempunyai mata kasih yang memungkinkan kasih timbal balik antar Allah dan manusia dan antar manusia satu sama lain.Hanya dengan kasih kita dapat sungguh mengerti makna Paskah, yang kita rayakan ini. 

Marilah kita sungguh bergembira, bukan hanya sekadar merayakan Paskah sebagai suatu upacara ibadat yang meriah namun juga memohon kepada Allah agar sudi membuka mata dan hati kita sehingga kita mampu melihat dan merasakan kasih-Nya yang luarbiasa kepada kita. Mari kita doakan pula semua orang, agar mereka semua juga dapat melihat kasih Allah dalam diri Yesus Kristus, sehingga mereka semua juga percaya dan ikut merasakan kegembiraan Paskah seperti kita sendiri.

SELAMAT PASKAH!

KESELAMATAN ITU DIBERIKAN, BUKAN DIPEROLEH.

Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo


Sumber Ilustrasi: www.freebibleimages.org