Tabah Sampai Akhir

author photo September 03, 2023
Minggu, 2 September 2023
Hari Minggu Kitab Suci Nasional
Bacaan: Yeremia 20:7-9; Roma 12:1-2; Matius 16:21-27

Wira Ananta Rudira adalah motto Korps Kapal Selam TNI-AL yang mempunyai arti Tabah Sampai Akhir. Motto ini  resmi digunakan sejak 16 Maret 1961 hingga saat ini. Kata tabah dalam motto ini mewakili semua sifat korps. Orang yang tabah adalah orang yang tidak akan takut karena berani, tidak akan menyerah karena ulet, tidak terburu-buru karena sabar, tidak akan kehilangan karena tenang dan tidak akan mundur karena teguh.

Bacaan-bacaan yang kita dengar hari ini mengajak kita untuk selalu tabah. Pada bacaan pertama kita bisa belajar bagaimana Nabi Yeremia musti selalu tabah menjadi seorang pewarta. Seringkali dia merasakan beratnya tugas sebagai pewarta karena sangat sering dicemooh, dijadikan bahan tertawaan (Yer.20:7-8). Tuhan terlalu kuat baginya untuk menyerah (bdk Yer. 20:7). Tugas pewartaan ini harus Nabi Yeremia lakukan sampai akhir.

Dalam bacaan Injil, Yesus mengajarkan kepada para Murid bahwa Ia musti tabah dalam menjalankan tugas perutusan Bapa-Nya. Dalam menjalankan perutusan ini, ia musti pergi ke Yerusalem, menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (bdk. Mat 16:21). Mendengar hal ini, Petrus bereaksi dengan menolak apa yang dikatakan oleh Yesus. Yesus melihat reaksi Petrus ini sebagai upaya iblis untuk menggagalkan tugas perutusan-Nya yaitu menyelamatkan umat manusia. Reaksi Yesus sangat keras kepada Petrus dan ini mengingatkan kita pada tindakan Yesus saat menghadapi godaan iblis di padang gurun. 

Petrus dan para murid, tidak bisa menerima kenyataan salib dan prospek kebangkitan. Ini semua menggambarkan ketidakpahaman para murid akan jalan rahasia yang ditempuh Allah dalam diri Yesus. Mereka tidak bisa menerima kenyataan pahit yang direncanakan Allah dan hal ini sangat sulit diterima oleh akal sehat. Mengapa Allah tidak memberikan pahala dan rahmat saja? Mengapa harus mengalami sengsara, disalib dan dibunuh? Yesus menegaskan kepada Petrus dan para murid bahwa mereka tidak memahami kenyataan dan misteri Allah yang telah ditentukan bagi-Nya. Yesus menegaskan bahwa apabila kita ingin menjadi pengikut-Nya, kita musti berani menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia! (bdk. Mat 16: 24)

Menyangkal diri adalah memungkiri dirinya sebagai pusat kehidupan dan meninggalkan pemikiran sendiri mengenai Yesus. Yesus meminta pengikut-Nya untuk meninggalkan pendapat dan keyakinan yang tidak cocok mengenai siapa Yesus itu. Bila itu bisa dilakukan maka mereka akan bisa dengan tulus mengakui Dia apa adanya. Penyangkalan diri adalah jalan berbagi salib bersama Yesus dan mengimani-Nya. Salib akan terasa berat bila kita tidak bisa meninggalkan sikap keagamaan yang lama, yang sudah membeku, yang tidak berkembang, yang tidak bisa lagi menerima kenyataan iman dan yang hanya bisa mempunyai pemikiran sendiri. Untuk itulah Yesus berbicara tentang kehilangan nyawa. (bdk. Mat 26:26). Dalam konteks ini maka kita musti berani menanggalkan pemikiran sendiri dan meluangkan diri bagi Dia yang hidup dalam iman kita. Hal ini sesuai dengan nasehat Paulus yang sudah mengalaminya: “ Itulah ibadahmu yang sejati!. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, mana yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm 2:1-2)

Tabah dalam tugas perutusan adalah contoh konkrit yang sudah dilakukan dan dicontohkan Yesus kepada kita. Hal yang sama juga akan kita pelajari dalam Bulan Kitab Suci Nasional. Kita akan belajar dari Nabi Yunus dan Yoel bagaimana Allah begitu tabah memberikan kasih-Nya dan selalu menganugerahkan keselamatan kepada manusia. Menjadi pertanyaan bagi kita, setabah apakah kita menjalani panggilan hidup kita: sebagai seorang suami, sebagai seorang isteri, sebagai seorang biarawan, sebagai seorang biarawati, sebagai seorang Imam? Juga setabah apakah kita selalu membaca dan merenungkan bacaan Kitab Suci setiap harinya?

Mari kita belajar untuk selalu tabah dalam tugas perutusan sebagaimana sudah dilakukan dan dicontohkan oleh Yesus sendiri.

Semoga Tuhan Allah menyertai dan memberkati kita selalu.
Selamat berhari Minggu.

Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo
Sie Kitab Suci – MBSB

 
Sumber illustrasi: https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=16:13-20&tab=pedia



Next article Next Post
Previous article Previous Post