Keberanian Menjalankan Tugas Perutusan

author photo June 24, 2023
Minggu, 25 Juni 2023
Minggu Biasa XII
Bacaan: Yeremia 20:10-13; Roma 5:12-15; Matius 10:26-33

Kita bisa melihat langsung atau dalam tayangan media, setiap kunjungan Kepala Negara pasti akan selalu didampingi para pengawal. Kepala Negara selalu mendapatkan pengawalan yang ketat. Para pengawal menjaganya dari setiap bahaya yang mungkin muncul. Mereka sangat setia dan ketat menjaga keselamatannya.

Minggu lalu kita diberi pesan injil tentang panggilan dan perutusan . Minggu ini Yesus sekali lagi berbicara tentang perutusan tersebut. Yang dipesankan oleh Yesus kali ini adalah agar kita yang menjalani tugas perutusan untuk tidak perlu takut. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus sampai empat kali mengatakan untuk tidak takut (bdk. Mat 10:26-31). Yesus meminta pengikutnya untuk berani menjalani tugas perutusan ini. Tugas perutusan ini adalah tugas mengenalkan dan menjelaskan siapa Yesus. Yesus mengajarkan bahwa keberanian ini mempunyai dasar yaitu mereka itu jauh lebih bernilai daripada burung pipit yang walaupun harganya cuma sepeser tidak dibiarkan jatuh ke bumi tanpa kemauan Bapa di surga.(bdk. Mat 10:31-32)

Tugas yang diberikan oleh Yesus ini  seperti mengutus domba ke tengah-tengah serigala (bdk. Mat 10: 16-25). Untuk itu mereka dibekali Yesus agar mereka tetap cerdik seperti ular and jinak seperti merpati (bdk. Mat. 10:16). Meski para murid ingat bahwa mereka tidak ditinggalkan sendirian, para murid jangan berharap bahwa kekuatan Allah ini akan seperti para pengawal kepala negara yang langsung menolong saat ada sesuatu yang mengancam. Yesus tidak mengajarkan demikian. Yesus mengajarkan agar mereka berani memakai sumber kemanusiaan mereka dalam menjalankan tugas luhur mereka. Mereka diharapkan dapat menilai keadaan – bijaksana  dan tetap tulus – menjaga integritas diri mereka. Bilamana mereka ditolak di suatu tempat hendaklah mereka pergi dan mengibaskan debunya (bdk Mat 10: 9-15). Para Murid sadar bahwa Roh Bapa akan menyertai dan membela, namun mereka diharapkan agar tidak gegabah asal mau bertahan. Bila dianiaya di satu kota hendaklah pergi ke kota lain; urusan yang tidak bisa mereka jalankan sendiri sebaiknya diserahkan saja kepada Anak Manusia yang sudah datang (bdk. Mat 10:23). Kebijaksanaan seperti inilah yang membuat mereka sanggup bertahan.

Dalam bacaan pertama kita bisa membaca bahwa setelah memberikan kritik yang pedas, Nabi Yeremia dijeblokan ke dalam penjara oleh Iman Pasyhur bin Imer (bdk. Yer 20:1-6). Nabi yang kini meringkuk di penjara itu kemudian mendaraskan doa (bdk. Yer 20:7-9) yang kedengaran seperti keluh kesah. Sebetulnya ini adalah refleksi diri, menyadari bahwa hati nurani dan kata-katanya bisa menjadi jalan bagi Yang Maha Kuasa untuk mengingatkan orang banyak tentang keadaan mereka sendiri. Dalam bacaan pertama, Nabi Yeremia merasa sendirian, ditinggalkan oleh mereka yang dekat bahkan dimusuhi. Meskipun demikan Nabi mengatakan bahwa Tuhan menyertai dia sehingga ia tak kehilangan semangat dan tak gentar oleh bisikan-bisikan orang banyak yang berisi ancaman memperkarakannya. Allah sendiri yang akan membuktikan bahwa dia benar (bdk.Yer 20:10-12). Nabi Yeremia pun berani berkata bahwa mereka yang melawannya akan kena malu sendiri karena mereka akan terbukti keliru. Nabi semakin percaya diri dan mengajak orang bergembira memuji Yang Maha Kuasa (bdk. Yer 20:13). Kiranya Nabi Yeremia sadar akan risiko yang dihadapinya dan tidak mundur melainkan tetap berteguh dalam komitmennya untuk setia pada Tuhan. Sebagaimana bacaan Injil hari ini, Nabi Yeremia juga mengajak orang untuk berani bersaksi dengan menggunakan kebijaksanaan dan ketulusan serta tidak semata-mata ngotot bersaksi atau berkeyakinan dengan membabi buta.

Tugas perutusan yang ditugaskan oleh Yesus memang tidak mudah. Tidak semua diberi tanggung jawab perutusan yang sama. Namun bekal yang kita terima adalah sama yaitu kebijaksanaan dan ketulusan. Bekal ini baru berguna bila dipakai. Kita juga diminta untuk tak lagi waswas karena kita jauh lebih bernilai daripada burung pipit. Semoga bacaan hari ini membuat kita selalu berani dan semakin mahir menggunakan bekal kebijaksanaan dan ketulusan yang diberikan oleh Yesus dalam tugas perutusan yang kita terima.
Selamat berhari Minggu.

Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita.

Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo
Sie Kitab Suci – Paroki Maria Bunda Segala Bangsa



SUMBER: FREEBIBLEIMAGES.ORG


Next article Next Post
Previous article Previous Post