Penutupan Bulan Maria, 31 Mei 2023

author photo May 14, 2023
Gereja Katolik umumnya memiliki tradisi untuk mendedikasikan bulan tertentu untuk berdevosi. Pada bulan Mei ini, gereja Katolik mempersembahkan devosi kepada Bunda Maria. Selain bulan Mei, Oktober menjadi bulan lain yang didedikasikan khusus untuk Bunda Maria, ibunda Yesus.

Mei sendiri kerap dikaitkan dengan permulaan kehidupan. Di negara empat musim, musim semi biasanya jatuh pada Mei. Mengutip dari Katolisitas, bulan ini dihubungkan dengan Maria karena menjadi Hawa yang baru. Hawa berarti ibu dari semua yang hidup.

"Manusia itu memberi nama Hawa pada isterinya, sebab dia-lah yang menjadi ibu semua yang hidup." (Kejadian 3:20).

Devosi kepada Bunda Maria mulai diperkenalkan sejak abad ke-13. Namun, praktik ini baru populer di kalangan para Jesuit di Roma pada tahun 1700-an hingga akhirnya menyebar ke seluruh kalangan gereja.

Tak hanya berkaitan dengan permulaan musim semi, devosi kepada Bunda Maria juga berhubungan dengan pengalaman Paus Pius VII. Pada 1809, Paus Pius VII ditangkap serdadu Napoleon dan dipenjara. Di balik jeruji, ia memohon dukungan Bunda Maria agar dibebaskan. Jika ia berhasil bebas, maka ia berjanji akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria.

Pada 24 Mei 1814, Paus Pius VII dibebaskan. Tahun berikutnya, ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong Umat Kristen. Dari sana, devosi kepada Bunda Maria pun makin dikenal.

Kemudian, Mei sebagai bulan Maria pun dikenal oleh gereja universal pada 1854 saat Paus Pius IX mengumumkan dogma 'Immaculate Conception'. Dalam dogma disebutkan bahwa Maria, ibu Yesus telah bebas dari dosa asal sejak ia dikandung.

Pada 29 April 1965, Paus Paulus VI merilis ensiklik 'Mense Maio' (The Month of Mary). Dalam dokumen ini, Paus menyebut Mei jadi waktu yang tepat untuk mendaraskan doa, mempersembahkan penghormatan kepada Bunda Maria.




Next article Next Post
Previous article Previous Post