TUMBUHKAN TUNAS PERTOBATAN

author photo December 03, 2022
Minggu, 8 Desember 2022
Minggu Adven II
Bacaan: Yes 11:1-10, Rom. 15:4-9, Mat 3:1-12


Sepekan setelah gempa di Cianjur, dunia medsos diramaikan oleh berita tentang sikap yang dianggap intoleran terhadap relawan atau bantuan dari donatur yang berbeda agama. Sangat disayangkan bahwa di tengah situasi keprihatinan masih ada orang yang ingin menciptakan suasana tidak damai atau tidak bersahabat. Sebagai sesama anggota masyarakat tentunya kita ingin hidup damai atau harmonis, bukan? Dan, sebagai umat beriman kita pasti selalu dan terus menerus berupaya  untuk menciptakan tata kehidupan yang penuh kasih, yakni damai, aman, bahagia, tidak ada peperangan, permusuhan atau intoleransi, dll.

Dalam tradisi Gereja kita, lilin Adven Kedua membawa pesan tentang tunas-tunas pemulihan relasional yang didasari atas kasih dan pertobatan.  Seperti dalam bacaan pertama, nabi Yesaya menggambarkan hidup penuh kasih lewat metafora relasi yang akrab dan rukun di antara sesama  binatang maupun dengan manusia. Pesan iman yang hendak nabi Yesaya sampaikan adalah bahwa untuk bisa hidup penuh kasih, maka kita harus melakukan perubahan diri (transformasi) dari cara kebiasaan hidup yang lama, yang nabi Yesaya gambarkan dalam karakter hewani seperti  memangsa, memusuhi, menakuti, dll. ke dalam cara hidup bersama yang penuh kasih yaitu rukun, damai, makan atau bermain bersama. Atau, dalam sifat manusiawi kita, dari sikap kemarahan, kesombongan, kebencian, dendam, atau iri hati, dll. ke dalam sikap rendah hati, saling memaafkan, mengampuni, menghargai atau menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Rasul Paulus, sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan kedua, menasihati jemaatnya di Roma, dan kita juga, agar sikap kasih dijadikan sebagai dasar dalam membangun relasi dengan Tuhan maupun antar pribadi. Sebab dengan kasih, maka merekatlah persekutuan hidup kita dengan Tuhan maupun di antara kita.

Apa yang disampaikan dalam sabda Tuhan hari ini semua mengarah kepada hidup dalam persekutuan kasih Tuhan. Itu bisa terwujud jika ada suatu usaha atau dorongan dari diri kita sendiri, yaitu rekonsiliasi diri, yang oleh Yohanes Pembaptis diserukan sebagai ajakan pertobatan. Dalam bacaan Injil hari ini, Yohanes Pembaptis membahasakan pertobatan sebagai upaya membangun jalan yang menghubungkan kembali antara kita dengan Tuhan, jalan yang akan  dilewati untuk menyambut kedatangan Tuhan.

Kita menyadari bahwa tidak mudah untuk melakukan pertobatan atau perubahan sikap hidup sebagaimana yang diharapkan oleh nabi Yesaya maupun Yohanes Pembaptis. Semoga dalam masa-masa Adven ini, kita dapat memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk menerima Sakramen Rekonsiliasi. Kita percaya bahwa melalui Sakramen Rekonsiliasi itu akan dihasilkan tunas-tunas kasih yang membawa pembaharuan hidup kita, seperti sikap mau mengasihi, memaafkan atau mengampuni, rela berbagi untuk sesama, dll.

Semoga dalam terang Roh Kudus kita dibimbing untuk mau menanggapi seruan pertobatan atau pemulihan relasi kita dengan Tuhan maupun sesama kita.

SemogaTuhan memberkati kita. Amin. Selamat Hari Minggu Adven Pekan II.

(Antonius Purbiatmadi)
 
 

 
Next article Next Post
Previous article Previous Post