ALLAH SUMBER HARAPAN BARU (PENGANTAR BKSN 2022)

author photo August 14, 2022
Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Italia, Lorena Bianchetti, di acara A Sua immagine yang disiarkan pada hari Jumat Agung 2022 di stasiun TV Italia, RAI 1, Paus Fransiskus menyinggung pentingnya harapan. Beliau mengatakan bahwa di tengah berkecamuknya perang di Ukraina dan tragedi lainnya di seluruh dunia, Paskah ini seharusnya membuat kita tetap menjaga harapan kita kendatipun itu sulit terpenuhi dalam waktu yang singkat. Paus Fransiskus mendesak umat beriman untuk tidak pernah kehilangan harapan: “Keinginan saya adalah jangan kehilangan harapan. Harapan yang nyata tidak pernah mengecewakan.”

Ajakan Paus Fransiskus tersebut selaras dengan tema Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2022, yaitu Allah Sumber Harapan Hidup Baru, dengan ayat emas: “Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup” (Am. 5:6). Dewan Pimpinan Lembaga Biblika Indonesia (LBI) mengangkat tema ini dengan mempertimbangkan tren situasi aktual sekarang. Di tengah wabah Covid-19 yang masih muncul di sejumlah tempat di belahan dunia dan secara khusus di Indonesia, ketakutan dan kekhawatiran yang sebelumnya melanda masyarakat kita perlahan-lahan mulai mereda. Gencarnya vaksinasi yang digalakkan pemerintah tampaknya telah mampu menciptakan kekebalan kelompok terhadap penyakit ini. Aktivitas sosial dan perekonomian pun mulai bergerak normal kembali. Ini menandakan harapan masyarakat untuk kembali bangkit dari problem dan kekecewaan karena pandemi sudah mulai merekah.
 
Namun, penting juga dicatat bahwa persoalan di dunia ini tidak pernah berhenti. Ketika pandemi Covid-19 sudah mulai teratasi, dunia tiba-tiba dikejutkan dengan perang yang terjadi di Ukraina, yang pasti akan berdampak pada aktivitas manusia di tingkat internasional, baik secara ekonomi, politik, maupun sosial. Entah secara langsung atau tidak langsung, kita sebagai bagian dari warga dunia pasti akan terkena dampak dari perang ini. Kita tentu saja berharap agar perang di Ukrania segera selesai, sehingga tercipta tatanan kehidupan dunia yang penuh kedamaian dan keadilan.

BKSN 2022 mengajak kita sebagai umat Gereja Katolik di Indonesia untuk merenungkan kembali sosok Allah sebagai sumber harapan hidup baru bagi orang beriman. Secara khusus, kita akan merenungkan dan merefleksikan tentang harapan ini berdasarkan perikop-perikop yang diambil dari kitab Nabi Amos dan Hosea. Mengapa kita menggunakan perikop dari kedua kitab tersebut? Jawabannya tidak lepas dari visi dan misi LBI tahun 2021-2025. Pada tanggal 29 Agustus sampai 2 September 2021, LBI menyelenggarakan Pertemuan Nasional secara virtual de-ngan tema Singa Telah Mengaum: Mendengarkan Warta Dua Belas Nabi. Tema ini diangkat karena melihat kenyataan bahwa kitab nabi-nabi kecil masih terasa asing bagi umat Katolik pada umumnya. Karena itulah LBI menganggap perlu memperkenalkan kitab-kitab tersebut kepada umat. Umat diajak untuk sedikit demi sedikit membaca kitab dua belas nabi kecil, sehingga dapat memetik pesan dan inspirasinya yang bermanfaat bagi perkembangan iman. Selaras dengan itu, disepakati bahwa tahun 2022 merupakan tahun di mana kita bersama-sama mempelajari inspirasi sabda Allah dari Nabi Amos dan Hosea.
 
Bersama dengan Nabi Amos dan Hosea, kita akan merefleksikan dan mempelajari tentang bagaimana menumbuhkan harapan untuk menangkis mentalitas keagamaan palsu, untuk melawan ketidakadilan, untuk mengenal kasih setia Allah, dan untuk mengenal Allah yang penuh kerahiman. Meskipun bisa jadi tema-tema yang dipilih ini terasa kurang relevan dengan situasi dan kondisi aktual masyarakat di tingkat paroki maupun lingkungan di masing-masing keuskupan, paling tidak tema-tema ini dipastikan mampu menjadi batu loncatan sekaligus inspirasi untuk berbagi pengalaman iman berdasarkan sabda Allah dalam Kitab Suci. 

Dengan selalu berkumpul dalam kelompok basis atau lingkungan untuk merenungkan sabda Allah dalam Kitab Suci, kita sesungguh nya sedang memelihara tradisi unggul yang dipraktikkan oleh Gereja Perdana dahulu. Memang, untuk sharing Kitab Suci, idealnya kita hadir berkumpul sambil membaca Kitab Suci secara normal atau dengan kata lain mengadakan pertemuan secara luring. Akan tetapi, jika prokes masih diinstruksikan oleh pemerintah, sharing Kitab Suci dalam sebuah pertemuan virtual kiranya tidak menjadi masalah. Yang terpenting adalah bahwa dalam pertemuan tersebut, kita dapat menggali pesan kehidupan dari setiap perikop yang kita dalami bersama. Walaupun memahami Kitab Suci itu tidak mudah, sekurang-kurang kita pasti akan menemukan satu pesan yang berdampak bagi perkembangan dan kemajuan hidup rohani kita.

Akhirnya, kami mengucapkan limpah terima kasih untuk R.P. Petrus Cristologus Dhogo SVD yang telah menyiapkan gagasan pendukung sebagai dasar dan panduan bagi BKSN 2022. Ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada para delegatus sekaligus ketua Komisi Kerasulan Kitab Suci keuskupan-keuskupan di Regio Nusa Tenggara (Nusra) yang menyusun bahan untuk pertemuan-pertemuan kelompok mingguan. Semoga dengan BKSN 2022 ini, kita semakin diteguhkan untuk tetap setia dalam menjalankan tugas dan panggilan kita sebagai orang Kristen dan murid Yesus Kristus, yang selalu percaya bahwa Allah adalah sumber harapan hidup baru. Tuhan memberkati kita semua.

R.P. Albertus Purnomo OFM
Ketua Lembaga Biblika Indonesia
 
 


Next article Next Post
Previous article Previous Post