MENANGGAPI PANGGILAN TUHAN

author photo May 07, 2022
Minggu, 8 Mei 2022
Hari Minggu Paskah IV - Hari Minggu Panggilan
Bacaan: Kis. 13:14.43-52, Why. 7:9.14b-17, Yoh. 10:27-30.


Berkat baptisan, kita  menjadi warga gerejawi atau domba-domba. Agar hidup beriman kita terarah kepada tujuan hidup yang benar dalam kehendak Allah, maka kita pun digembalakan dalam tatanan penggembalaan gerejawi, mulai dari tingkat lingkungan, kring atau komunitas basis gerejawi sampai ke parokial atau keuskupan dalam kesatuan Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik. Namun, adakah kita sungguh-sungguh menjadi domba-domba yang taat akan kehendak Allah, dalam GerejaNya?

Melalui sabda Tuhan hari ini, Tuhan memanggil dan  mengajak kita untuk bersyukur dan mendoakan para gembala gerejawi kita, entah itu para imam, uskup, biarawan biarawati atau pelayan gerejawi lainnya. Mereka telah menanggapi panggilan Allah untuk menjadi penerus karya perutusan Yesus, Sang Gembala Utama di tengah perkembangan jaman ini. Mereka menggembalakan kita, domba-domba gereja ini, untuk menuju hidup dalam keselarasan dengan Sabda dan kehendak Allah.

Menurut data statistik, umat Kristiani dewasa ini semakin meningkat  jumlahnya. Tentu tugas penggembalaan dari para imam atau para uskup  tidaklah ringan. Untuk itu, kita pun dipanggil untuk menjadi gembala bagi yang lain, entah itu sebagai pengurus di lingkungan, kring, komunitas umat basis atau wilayah. Jika kita tidak bersedia untuk tugas penggembalaan tersebut, semoga kita pun masih bersedia menanggapi panggilan Gereja untuk menjadi umat atau domba-domba yang baik dan taat. Nah, bagaimana tanggapan kita atas panggilan Tuhan tersebut?

Tugas-tugas penggembalaan gerejawi itu sebenarnya bukan hanya seperti yang dilakukan oleh para klerus atau biarawan biarawati, melainkan berlaku bagi siapa saja, baik itu dalam dan untuk keluarga, lingkungan, komunitas basis gereja, tempat kerja, tempat tinggal, dsb. Dengan menjadi gembala bagi yang lain, berarti kita kita ini menjadi seperti Yesus, pribadi yang rela untuk memberikan perhatian, kasih dan pengorbanan bagi sesama, menuntun mereka ke mata air kehidupan dan hidup penuh dengan jaminan keselamatan dan kesejahteraan, sebagaimana yang digambarkan dalam bacaan kedua.

Sebagai orang beriman, mari kita membangun semangat tugas perutusan dalam menggembalakan umat Allah, seperti yang dikisahkan dalam bacaan pertama, di mana Paulus dan Barnabas, yang dengan sukacita, meskipun ada tantangan dan halangan, mereka menjalankan tugas penggembalaan jemaat di Antiokhia di Pisidia. Mereka mengajar jemaat di sana, sehingga banyak orang menjadi percaya akan Yesus Kristus.  

Banyak dari kita memang suka menghindar atau bahkan menolak untuk menjadi gembala bagi yang lain. Jika kita tidak berkenan menjadi gembala bagi yang lain, maka ada baiknya kita pun mau menanggapi panggilan Tuhan untuk menjadi domba gerejawi atau umat yang baik, di lingkungan atau kring. Sebagai umat Allah, yang telah menerima baptisan dan kuasa Roh Kudus, mari kita tunjukkan diri kita sebagai anggota gerejawi, yang juga mau melayani Tuhan, seperti bersedia hadir dalam kegiatan pelayanan di lingkungan, entah dalam latihan koor, hadir dalam ibadat atau pendalaman Alkitab di lingkungan, dsb.

Sabda Tuhan hari ini membutuhkan tanggapan positif dari kita. Janganlah kita ini menjadi umat yang minimalis atau umat yang pasif. Gereja akan bisa bertumbuh kembang atau dinamis, jika kita  hidup dalam kedinamisan. Semoga dengan bimbingan Roh Kudus, kita masing-masing dimampukan untuk menjadi gembala atau domba yang baik, yang mampu untuk mendengarkan suara dan kehendak Tuhan, sehingga Tuhan pun mengenal kita dan kita pun setia kepadaNya (bdk. Yoh. 10:27). Mari kita menanggapi panggilan Tuhan dengan melayani Tuhan dan sesama dengan perbuatan nyata.

Semoga Tuhan memberkati kita dan Selamat Berhari Minggu.

Antonius Purbiatmadi
 
 

 
Next article Next Post
Previous article Previous Post