Sukacita dalam Penantian: Menyambut Kedatangan Tuhan dengan Harapan dan Sabar

Hari Minggu Adven III (Tahun A)
Bacaan: Yesaya 35:1-6a, 10; Mazmur 146:7, 8-9a, 9bc-10; Yakobus 5:7-10; Matius 11:2-11

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Pada Minggu Adven III ini, kita diundang untuk kembali merenungkan makna harapan dan sukacita yang membawa kita menuju kedatangan Tuhan. Adven adalah masa penantian dan persiapan, tetapi juga masa kegembiraan karena kita menantikan Yesus yang datang untuk membawa keselamatan bagi umat manusia. Dalam bacaan hari ini, kita melihat tema penting tentang harapan dan sukacita dalam Tuhan, yang sangat relevan dengan perjalanan iman kita.

1. Harapan yang Menggembirakan (Yesaya 35:1-6a, 10)

Dalam bacaan pertama, Yesaya menyampaikan pesan tentang pembaruan yang akan datang bagi bangsa Israel. Nabi Yesaya menggambarkan sebuah gambaran yang sangat indah: tanah yang kering dan gersang akan dipenuhi dengan air, padang belantara akan dipenuhi dengan bunga, dan orang-orang yang lemah akan dipulihkan. Itu adalah gambaran dari kedatangan Tuhan yang membawa keselamatan dan pembaharuan. Tuhan akan datang untuk membebaskan umat-Nya dan mengembalikan kemakmuran serta kedamaian.

Pesan Yesaya ini sangat relevan dengan pengalaman kita hari ini. Banyak dari kita merasa berada di tanah yang kering, gersang, atau bahkan tertekan oleh tantangan hidup. Namun, Adven mengajak kita untuk memandang ke depan dengan harapan, karena Tuhan yang datang akan membarui kehidupan kita. Ia akan memberikan kekuatan kepada orang yang lemah, memberi penglihatan kepada yang buta, dan membuat orang bisu berbicara. Inilah kabar gembira yang kita nantikan: keselamatan yang membawa sukacita yang melimpah.

2. Kedatangan Tuhan yang Menyembuhkan (Matius 11:2-11)

Dalam Injil hari ini, Yohanes Pembaptis yang sedang dipenjarakan mengirimkan utusan kepada Yesus dengan pertanyaan yang cukup menggugah: "Apakah Engkau yang akan datang itu, atau haruskah kami menantikan orang lain?" Ini adalah pertanyaan yang penuh keraguan, meskipun Yohanes sendiri telah mengenali Yesus sebagai Mesias.

Jawaban Yesus sangat jelas dan mengungkapkan inti dari kedatangan-Nya. Ia berkata, "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik." Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan, bukan hanya dalam pengajaran dan nubuat, tetapi juga dalam tindakan penyembuhan dan pembebasan.

Kita dipanggil untuk merasakan sukacita dari kedatangan Yesus yang nyata dalam hidup kita. Ketika kita merayakan Adven, kita mengingatkan diri kita bahwa Yesus datang untuk membawa pembaruan, menyembuhkan luka-luka kita, dan memberikan hidup yang baru. Ini adalah sukacita yang tak tergantikan: bahwa Tuhan berkenan untuk datang dan menyembuhkan kita.

3. Sabar dalam Penantian (Yakobus 5:7-10)

Bacaan dari surat Yakobus mengingatkan kita untuk bersabar dalam penantian kita. "Bersabarlah sampai kedatangan Tuhan," kata Yakobus. Menantikan kedatangan Tuhan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan terburu-buru atau dengan keluhan, melainkan dengan sabar dan penuh pengharapan.
Penantian kita dalam hidup ini sering kali penuh dengan tantangan, baik itu dalam masalah pribadi, keluarga, atau masyarakat. Namun, Yakobus mengajarkan kita bahwa sabar dalam penantian adalah bentuk iman yang hidup. Kita tidak hanya menunggu dengan pasif, tetapi dengan penuh pengharapan, karena kita tahu bahwa kedatangan Tuhan akan membawa kemenangan dan pembaruan yang sempurna.

Saudara-saudari terkasih, dalam hidup ini kita mungkin sering merasa lelah atau bingung, seperti Yohanes Pembaptis yang meragukan apakah Yesus benar-benar yang kita harapkan. Namun, kita dipanggil untuk melihat lebih dalam, mengenali tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita, dan memperbaharui harapan kita dalam Dia yang datang dengan penuh kasih.

4. Kebahagiaan dalam Menyambut Tuhan (Mazmur 146:7-10)

Mazmur yang kita doakan hari ini juga berbicara tentang kegembiraan dan kebahagiaan yang datang dari penantian kita kepada Tuhan. Tuhan adalah pembela orang miskin, pembebas orang yang tertekan, dan pelindung mereka yang tidak berdaya. "Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk," kata Mazmur itu. Ini adalah penggambaran tentang Tuhan yang peduli dengan penderitaan kita dan datang untuk menyembuhkan serta memberikan keadilan.

Hari ini kita dipanggil untuk merayakan harapan yang tak tergoyahkan ini: bahwa Tuhan yang kita nantikan adalah Tuhan yang setia dan penuh kasih. Seperti yang dikatakan Yesus kepada Yohanes, "Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Kita juga dipanggil untuk melihat kedatangan Tuhan dengan mata iman yang penuh sukacita, dan merayakan-Nya dengan hidup yang bersyukur dan penuh pengharapan.

Saudara-saudari, pada hari ini kita diajak untuk hidup dengan penuh sukacita dan harapan. Kedatangan Tuhan yang sudah dekat mengundang kita untuk menantikan-Nya dengan sabar, dengan hati yang penuh kegembiraan. Mari kita persiapkan hati kita, bukan hanya dengan doa dan penantian, tetapi juga dengan tindakan nyata yang mencerminkan kasih dan sukacita yang datang dari Tuhan yang hidup.

Semoga kita semua mampu menjalani masa Adven ini dengan penuh iman, sabar dalam penantian, dan semakin siap menyambut kedatangan Kristus yang membawa pembaruan bagi kita semua.

Amin. 

(RB)