Saksi yang Mengampuni

Jumat, 26 Desember 2025

Pesta St. Stefanus, Martir Pertama
Kis. 6:8-10; 7:54-59; Mzm. 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17; Mat. 10:17-22

Bacaan hari ini mengajak kita melihat kontras yang indah: Bayi di palungan (Natal) adalah alasan mengapa Stefanus berani menyerahkan nyawanya. Stefanus tidak hanya mati demi kebenaran, tetapi ia mati dengan cara yang sama seperti Kristus—dengan mengampuni.

1. Keberanian yang Dipenuhi Roh Kudus (Kis 6:8-10)

Stefanus bukan hanya orang yang pandai berdebat, tetapi ia "penuh dengan karunia dan kuasa." Kekuatannya bukan pada retorika, melainkan pada penyertaan Roh Kudus. Ini mengingatkan kita bahwa dalam pelayanan di paroki, yang terpenting adalah keterbukaan kita pada bimbingan Tuhan.

2. Penglihatan akan Kemuliaan (Kis 7:55-56)

Di tengah penderitaan dan ancaman, Stefanus melihat "langit terbuka." Fokusnya bukan pada batu-batu yang akan dilemparkan kepadanya, melainkan pada Yesus yang berdiri di sisi kanan Allah. Fokus pada Kristus inilah yang memberi kita ketenangan di tengah "badai" kehidupan.

3. Setia Hingga Akhir (Mat 10:22)

Yesus sudah memperingatkan: "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." Stefanus adalah bukti nyata dari janji ini.

Golden Quotes dari bacaan hari ini:

  • Ayat Utama: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." (Kis 7:59)

  • Pesan Moral: Menjadi saksi Kristus tidak selalu berarti mati martir, tetapi berani berdiri tegak untuk kebenaran dan kasih di kehidupan sehari-hari.

Doa Singkat Hari Ini

"Tuhan, berilah kami keberanian seperti Santo Stefanus. Agar di tengah tantangan zaman ini, kami tetap mampu melihat kemuliaan-Mu dan menjadi pembawa damai serta pengampunan bagi sesama. Amin."