Liturgi Pelantikan Katekumen
Tahap 1 dalam Proses Katekumenat Sakramen Inisiasi Dewasa
Setiap tahunnya Gereja Katolik khususnya Paroki MBSB Kota Wisata melaksanakan Liturgi Pelantikan Katekumen. Ini adalah tahap pertama dalam Proses Katekumenat Sakramen Inisiasi Dewasa. Liturgi Pelantikan Katekumen biasanya diikuti peserta Calon Katekumen yang masing-masing akan didampingi oleh seorang Wali Baptis.
Sebagaimana diketahui bahwa persiapan seorang calon baptis dilakukan dalam empat tahap, yaitu masa pra-katekumenat, masa katekumenat, masa persiapan akhir, dan masa mistagogi. Masa pra-katekumenat dilalui oleh para peserta mulai dari saat mereka tertarik menjadi seorang Katolik lalu mendaftar menjadi calon katekumen sampai mereka dilantik dalam Liturgi Pelantikan Katekumen ini. Sebelum Pelantikan ini, para peserta disebut sebagai Simpatisan Katolik, ya.. hanya seorang simpatisan. Banyak lho di antara umat kita yang sudah lama merasa sudah menjadi seorang katolik, tapi belum dibaptis, mereka juga disebut simpatisan katolik. Mungkin karena keder karena lamanya proses Katekumenat.
Masa pra-katekumenat adalah suatu masa pemurnian motivasi seorang calon baptis. Seorang calon baptis dibimbing ke arah pertobatan dan pemurnian motivasi agar keputusan menjadi seorang Katolik benar-benar menjadi keputusan pribadinya yang diambil secara sadar, tahu dan mau. Pada masa ini perlu dilakukan penjajakan calon terkait latar belakangnya, terutama tentang status perkawinan dan motivasinya menjadi anggota Gereja Katolik. Tahap ini diakhiri dengan pelantikan menjadi katekumen yang dilaksanakan di paroki kita pada hari Minggu depan.
Setelah Pelantikan ini, para peserta akan memasuki Masa katekumenat yaitu suatu masa Ketika seorang calon belajar menjadi seorang katolik dan menerima bimbingan pastoral sehingga keinginannya untuk mengikutii Kristus semakin matang. Pada masa ini, seorang calon harus dipersiapkan sesuai dengan persiapan Inisiasi Kristiani secara lahir dan batin selama kira-kira satu tahun dengan frekuensi pengajaran atau katekese katekumenat sekitar 40-50 kali pertemuan (SKRJ 80 §1). Pada masa ini pula, seorang calon baptis diajak untuk membangun kebiasaan hidup Kristiani, menghidupi perayaan liturgi gereja, dan menghidupi semangat perutusan Gereja terutama di lingkungan/wilayah dan komunitas Gereja setempat. Masa ini cukup Panjang dan menjadi ujian kesabaran bagi para calon. Masa Katekumenat ditutup dengan Liturgi Pemilihan Calon baptis. Hanya mereka yang terpilih yang akan mengikuti Liturgi Pemilihan Calon Baptis ini
Liturgi Pelantikan katekumen yang penuh makna
Katekumen adalah mereka yang baru memasuki proses pembelajaran dan persiapan untuk mengenal, memahami, dan mengikuti ajaran Gereja Katolik. Pelantikan ini menandai awal dari perjalanan spiritual yang penuh arti dan pengharapan bagi mereka yang mencari kebenaran dan pertumbuhan dalam iman.
Pelantikan pertama katekumen adalah tahap awal dalam proses pembentukan rohaniah bagi individu yang ingin mengenal dan mengikuti ajaran Gereja Katolik. Proses katekumenat, yang berasal dari kata "katekumen" yang berarti "orang yang diajari," adalah pendidikan iman dan persiapan tahap pertama dalam roses penerimaan sakramen inisiasi Kristen, yaitu baptisan, krisma, dan Ekaristi. Pelantikan pertama ini adalah momen di mana katekumen secara resmi dikenali dan diterima oleh jemaat sebagai anggota komunitas iman yang sedang berkembang.
Dalam Liturgi Pelantikan Katekumen terdapat:
- Pernyataan resmi tentang Motivasi Iman para calon. Di sini para calon menyatakan keinginan dan harapan kepada Gereja, yaitu bahwa mereka memohon Iman, dan dari iman itu mereka mengharapkan Hidup kekal.
- Pemberian Salib dan Kitab Suci terberkati kepada para calon. Di sini Gereja memberikan symbol iman itu kepada para calon untuk memenuhi harapan mereka yaitu salib sebagai symbol iman kepada Yesus Kristus dan Kitab Suci sebagai cara untuk mengenal dan dekat pada Yesus Kristus. Simbol salib juga bermakna hidup kekal (dalam kebangkitan nantinya) yang hanya bisa diperoleh melalui Yesus Kristus dan jalan salibnya, yang dengan itu telah menebus dan menyelamatkan umat manusia.
- Pertanyaan resmi mengenai kesediaan Wali Baptis. Di sini Gereja secara resmi bertanya mengenai kesediaan para Wali Baptis untuk memberi bimbingan dan teladan kepada para calon. Kesediaan ini akan ditagih dan ditanyakan Kembali oleh Gereja dalam Liturgi Pemilihan Calon Baptis (tahap 2), dimana di dalamnya para Wali Baptis ditanya secara resmi mengenai perkembangan iman para Katekumen. Jawaban para Wali Baptis itu nantinya menentukan apakah calon terpilih atau tidak untuk menerima Sakramen Baptis, mirip dengan kesaksian Barnabas Ketika membawa dan menghadapkan Paulus kepada para rasul.
- Doa pelepasan (exorsisme), di sini Gereja melakukan pengusiran setan dan kuasa-kuasa jahat dari diri para calon supaya para calon bisa hidup sebagai manusia baru dalam Roh Kudus.
Makna
- Pembukaan Pintu Menuju Iman: Pelantikan pertama menggambarkan langkah pertama dalam perjalanan rohaniah. Seperti melewati pintu gerbang, katekumen membuka diri mereka untuk memahami ajaran-ajaran Gereja, membangun hubungan lebih dalam dengan Tuhan, dan bergabung dengan komunitas umat beriman.
- Berkat dan Doa: Selama pelantikan, katekumen menerima berkat dari Wali Baptis, pastor atau uskup, dan jemaat berdoa bersama untuk mereka. Blessing ini melambangkan penerimaan mereka sebagai calon anggota Gereja, dan doa bersama adalah ungkapan dukungan dan harapan bahwa perjalanan mereka dalam iman akan menjadi berkat.
- Pemberian Simbol-Simbol Katekumenat: Selama pelantikan, katekumen diberikan tanda-tanda khusus seperti Pemberkatan Kitab Suci dan Salib. Simbol-simbol ini mewakili komitmen mereka untuk belajar, berdoa, dan tumbuh dalam iman.
Dampak dan Implikasi Pelantikan Pertama Katekumen
Pelantikan pertama katekumen bukan hanya peristiwa seremonial semata, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam bagi individu dan komunitas. Ini menciptakan kesadaran tentang tanggung jawab bersama dalam mendukung pertumbuhan rohaniah mereka. Ini juga mengingatkan kita bahwa perjalanan iman adalah perjalanan bersama, dan kita semua memiliki peran dalam membimbing, mendukung, dan mendoakan katekumen dalam upaya mereka untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Kesimpulan
Pelantikan pertama katekumen adalah momen yang penuh makna dalam perjalanan iman mereka. Ini adalah pintu gerbang menuju kebenaran dan kehadiran Tuhan yang lebih dalam. Melalui tanda-tanda simbolis, doa bersama, dan dukungan komunitas iman, katekumen dipersiapkan untuk menerima sakramen inisiasi Kristen. Dalam momen ini, kita diingatkan akan pentingnya menyambut mereka dengan kasih dan membantu mereka tumbuh dalam iman, sehingga mereka dapat mengalami transformasi spiritual yang mendalam dalam hidup mereka.
Mari ikut mendoakan para calon ini, semoga mereka dibimbing oleh Roh Kudus untuk menempuh jalan iman sampai kepada penerimaan Sakramen-sakramen inisiasi.
Tuhan memberkati
Yudi - Pembina Katekumen
Editor Komsos MBSB