Workshop Merangkai Bunga Altar

Kegiatan workshop merangkai bunga Altar ini diikuti para ibu dengan antusias. Hal ini terlihat dari para ibu yang memperhatikan dengan tekun dan mempraktekan apa yang disampaikan pengajarnya.

Pengajarnya Mba. Della seorang perempuan muda yang sudah berpengalaman 13 tahun dalam merangkai bunga. Ia dengan semangat menjelaskan dan menjawab pertanyaan setiap pertanyaan peserta.

Pada kesempatan ini mba. Della tidak sendiri tapi bersama Timnya yakni ibu. Tuti, ibu. Suliva, dan mba. Laila, sehingga jumlah peserta 46 orang ini bisa bertanya dan terlayani dengan baik saat praktek memotong daun atau pun melipatnya.

Menurut mba. Della, dirinya dan tim  berpartisipasi merangkai bunga saat kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Darinya diketahui Bapak Paus ingin dekorasinya sederhana tidak perlu bunga yang mahal dari luar tapi cukup menggunakan tanaman dan bunga yang ada disekitar saja.

Lebih lanjut sambil tersenyum dirinya yang baru menikah ini, mengatakan dekorasi bunga dan korsase perayaan nikahnya hasil rangkaiannya sendiri. Dan merasa bersukur karena berkat dorongan ibu. Tuti yang juga ibunya, dirinya menjadi berkecimpung di bidang merangkai bunga. 

𝐊𝐨𝐧𝐬𝐞𝐩 𝐀𝐬𝐢𝐦𝐞𝐭𝐫𝐢𝐬

Konsep ini diusung dalam setiap rangkaian bunga yang dibuat dan dijelaskan oleh pengajarnya. Hal ini ditunjukkan saat menghias meja Altar sisi kiri dan sisi kanan, kita bisa lebih jelas saat kita melihat aslinya. 

Secara verbal saya bisa menjelaskan konsep asimetris ditulisan ini, ada bagian yang lebih besar pada sisi kiri dan sisi kanan, lebih panjang dan lebih pendek, lebih banyak dan lebih sedikit. Penikmat seni rangkaian bunga bisa lebih jelas melihat keindahannya.

Kalau anda besok ke gereja bisa melihat konsep asimetris itu selain meja altar, tampak pada bunga gapura yang dibuat dekat pater noster dan pada patung-patung disekitar altar

𝐏𝐨𝐥𝐚 𝐏𝐞𝐫𝐛𝐚𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝟑 : 𝟓 : 𝟖

Ada satu pola yang juga digunakan  mba. Della untuk keseimbangan dalam merangkai bunganya. Menurutnya konsep ini juga digunakan oleh Leonardo Da Vinci dalam membuat karya-karyanya.

Lebih lanjut penulis menemukan penjelasan dari literasi yang dibacanya, perbandingan 3 : 5 : 8 merupakan bilangan fibonacci yang ditemukan oleh Leonardo Da Pisa. Meskipun tidak secara langsung Leonardo Da Vinci sering menggunakan perbandingan matematika sains dalam karya-karyanya yang bisa juga perbandingan 3 : 5 : 8.

Dibagian akhir tadi pengajar merangkai bunga ini, dengan rinci menjelaskan perbandingan 3 : 5 : 8 pada bunga yang sudah dirangkainya yang kebetulan di pasang di podium.

Diharapkan dengan banyak peserta yang mahir merangkai bunga altar, dapat memperindah ruang gereja kita, Semoga.


𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐭𝐢 🙏

𝒦ℴ𝓂𝓈ℴ𝓈 ℳℬ𝒮ℬ