MINGGU, 4 AGUSTUS 2024
HARI MINGGU BIASA KE-18 TAHUN B/II
BACAAN: KELUARAN 16:2-4.12-15; EFESUS 4:17.20-24; YOHANES 6:24-35
(Bekerjalah Bukan untuk Makanan yang Dapat Binasa, Melainkan untuk Makanan yang Bertahan sampai Hidup yang Kekal)
Bekerja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah melakukan suatu perbuatan atau pekerjaan. Dengan kata lain, bekerja adalah suatu bentuk aktivitas manusia yang tentunya melibatkan kesadarannya dan bertujuan untuk mencapai suatu hasil atau tujuan. Salah satu faktor pendorong manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang hendak dipenuhi. Kebutuhan itu akan bisa dipenuhi dengan upah atau gaji dari hasil kerja itu. Dengan gaji yang diperolehnya orang bisa mencukupi kebutuhannya bahkan juga lebih daripada kebutuhan itu yaitu perbaikan taraf kehidupannya.
Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita akan bacaan Injil minggu lalu dimana Yesus memberikan makan kepada lima ribu orang. Setelah mereka diberi makan, mereka melihat bahwa Yesus inilah Nabi yang akan mengembalikan kejayaan bangsa Yahudi dan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Mereka kemudian berencana menjadikan Yesus sebagai Raja. Yesus yang tahu rencana mereka kemudian mengundurkan diri dan pergi ke Kapernaum. Orang-orang pun mencari dia. Inilah yang menjadi motivasi mereka mencari Yesus. Mereka mencari Yesus bukan karena mereka memahami arti dan maksud mukjijat yang mereka alami, namun karena mereka sudah merasa kenyang. Mereka masih melihat hal-hal yang duniawi atas segala mukjijat yang dilakukan Yesus. Inilah yang kemudian ditegur oleh Yesus.
Kita semua memang membutuhkan makanan, sandang, papan, kendaraan, hiburan dan segala hal. Segalanya itu hanya bisa dipenuhi dengan uang sebagai hasil kita bekerja. Sebagai orang beriman, pada hari ini kita diingatkan oleh Yesus, bahwa hidup kita ini bukan hanya hidup sekarang ini saja. Hidup saat ini adalah juga merupakan persiapan bagi kehidupan kita kelak yaitu kehidupan abadi. Kita percaya bahwa kehidupan abadi ini sudah dimulai sekarang ini melalui babtisan dan sakramen-sakramen lainnya yang telah disediakan oleh Gereja. Kehidupan kekal akan terjamin bilamana kita selalu menyatukan diri kita secara utuh dengan Yesus Kristus melalui sakramen Ekaristi dengan menyantap tubuh-Nya. Ia-lah roti hidup yang turun dari Surga dan siapa saja yang makan roti ini tidak akan lapar lagi dan barang siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan haus lagi.
Kita diingatkan bahwa hidup kita sebagai pengikut Kristus, mesti kita hayati sebagaimana Yesus yang menghayati hidup-Nya sebagai manusia. Untuk itu, kita setiap saat mesti mengenal cara hidup Yesus yang selalu bergaul dengan Bapa-Nya di Surga dan selalu taat menjalankan perintah Bapa-Nya. Yesus, dalam ketaatan-Nya kepada Bapa, memberikan hidup-Nya kepada semua manusia. Ia rela mati di kayu salib sebagai tebusan dosa kita. Dengan kematian-Nya, hubungan manusia dengan Bapa dipulihkannya dan tubuh-Nya diberikan kepada kita sebagai Roti Surga. Dengan kebangkitan-Nya, pemberian Roti Kehidupan tetap dilaksanakan-Nya. Ini semua terwujud dalam perayaan Ekaristi, dimana tubuh dan darah Yesus hadir dalam wujud roti dan anggur. Inilah sumber kehidupan kekal bagi kita.
Bacaan Injil hari ini membawa pesan kepada kita agar kita:
- selalu menjadikan Ekaristi sebagai sumber kekuatan kehidupan kita dan perayaan puncak Iman kita.
- menjadikan Iman kita menjadi bagian hidup kita dengan menghidupi Iman kita dalam kehidupan sehari-hari
- selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan Allah dengan membaca Sabda Tuhan. Alkitab adalah sarana Allah berbicara kepada kita, maka dengan rajin membaca Alkitab, kita membuka diri kita kepada Allah yang berbicara kepada kita.
Semoga bacaan di minggu ke-18 ini membuat kita semakin kuat dalam Iman kita kepada Yesus Kristus sang Roti Kehidupan yang turun dari Surga.
Selamat merayakan hari Minggu Biasa ke-18.
Pergilah, kita semua diutus.
Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo
Sie Kitab Suci – Maria Bunda Segala Bangsa