“EGO SUM PANIS VIVUS” (AKULAH ROTI HIDUP)

author photo August 11, 2024
MINGGU, 11 AGUSTUS 2024
HARI MINGGU BIASA KE-19 TAHUN B/II
BACAAN: 1RAJA-RAJA 19:4-8; EFESUS 4:30–5:2; YOHANES 6:41-51

Pada saat bepergian jauh, beberapa keluarga lebih memilih untuk membawa bekal dari rumah daripada jajan di jalan. Memang, membawa bekal dari rumah tidaklah praktis, namun ini masih menjadi pilihan yang tetap disukai oleh beberapa keluarga. Membeli makanan yang dijual di pinggir jalan tidaklah murah dan seringkali tidak terjamin pula kebersihannya. Selain itu, keluarga seringkali berdebat mengenai menú atau restaurant yang hendak dituju. Dengan membawa bekal dari rumah, segala persoalan itu bisa terselesaikan. Biasanya, menu yang dipilih adalah yang disukai keluarga dan juga yang tidak mudah basi. Untuk itu makanan disimpan dalam thermos agar makanan tidak mudah basi dan untuk menjaga makanan tetap hangat. Di tengah perjalanan, saat jam makan tiba, dicarilah tempat yang teduh dan nyaman untuk membuka bekal dan makan bersama. Sekeluarga akan tetap bisa menikmati masakan keluarga dengan nyaman, tenang dan fisik pun menjadi segar untuk bisa melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan.

Bacaan Injil hari ini berbicara tentang Yesus yang mengajarkan bahwa Ia adalah roti yang turun dari Surga. Perkataan Yesus ini membuat banyak orang bersungut-sungut. Mereka mengenal orang tua Yesus sehingga mereka tidak percaya bahwa Ia adalah roti yang turun dari Surga. Mereka semakin tidak percaya, ketika Yesus mengatakan bahwa tak seorang pun datang kepada-Nya bila tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus-Nya dan Ia akan membangkitan mereka pada akhir jaman. Lebih jauh, Yesus mengklaim bahwa Ia datang dari Bapa dan hanya Ia-lah yang telah melihat Bapa.

Kiranya bacaan Injil hari ini kembali mengingatkan kepada kita, mengenai tugas perutusan Yesus. Yesus datang ke dunia ini tidak untuk menjadi pemimpin seperti Raja Daud. Yesus datang tidak untuk membebaskan bangsa Yahudi dari penjajahan Romawi dan mengembalikan kejayaan bangsa Israel. Yesus datang ke dunia ini untuk menghadirkan kerajaan Allah. Ia ingin mendekatkan semua orang kepada Bapa. Perjalanan menuju kepada Bapa membutuhkan bekal dan bekal itu adalah diri-Nya sendiri. Ia-lah makanan yang akan memberikan kekuatan semua orang untuk bisa menuju kepada Bapa.

Hal ini sepertinya tidak dimengerti oleh orang Yahudi. Mereka masih tetap mengharapkan Yesus sebagai pemimpin mereka. Yesus kemudian mengingatkan mereka tentang kisah leluhur mereka, ketika mereka mengembara di padang gurun menuju tanah terjanji. Mereka dihidupi oleh Allah dengan makanan yang jatuh dari langit, yaitu manna. Makanan ini menjadi bekal dan sumber kekuatan mereka untuk bisa terus kuat berjalan menuju tanah terjanji. Yesus juga mengingatkan kepada mereka, bahwa manna tidak bisa ditimbun karena akan menjadi basi. Setiap hari mereka mesti mengumpulkannya. Dengan kata lain, Yesus hendak mengingatkan mereka bahwa Allah-lah yang telah menghidupi leluhur mereka. Allah-lah yang telah memberi leluhur mereka makan setiap harinya. Leluhur mereka diminta untuk selalu menyerahkan diri kepada Tuhan yang memberi mereka makan setiap harinya. 

Pada saat ini pun mereka juga diingatkan oleh Yesus untuk juga selalu berserah kepada Allah. Allah sendiri yang akan menghidupi mereka. Allah sendiri yang akan menyediakan makanan untuk bekal mereka. Makan itu adalah tubuh Yesus sendiri. Yesus lah roti yang turun dari surga. Siapa saja yang makan roti ini, tidak akan mati. Yesus akan memberikan hidup kekal kepada mereka yang memakan-nya. Yesus pula yang akan menuntun mereka setapak demi setapak menuju kepada Bapa. Ia sudah pernah bertemu Bapa dan Ia sudah tahu jalannya. Inilah perjalanan sesungguhnya yang harus mereka tuju. 

Bacaan injil hari ini adalah ajakan bagi kita semua untuk lebih mengenali siapa Yesus. Dia datang dari Bapa untuk membawa semua orang kepada-Nya dan menuntun semua orang kepada Bapa. Kehadiran Yesus secara nyata ada dalam perayaan Ekaristi dimana dalam perayaan Ekaristi, kita bisa menyantap Tubuh Kristus. Tubuh Kristus inilah yang akan menjadi bekal perjalanan kita menuju kepada Bapa. Tubuh Kristus inilah yang akan menguatkan dan menuntun kita kepada Bapa.

Semoga di minggu biasa ke-19 ini kita semua bisa lebih menyerahkan diri kita kepada Yesus dan percaya sepenuhnya bahwa Ia-lah yang akan menghidupi dan menuntun kita menuju kepada Bapa sang pemberi kehidupan kekal. 

Selamat merayakan hari Minggu Biasa ke-19.
Pergilah, kita semua diutus.
 
Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo
Sie Kitab Suci – Maria Bunda Segala Bangsa


Sumber Ilustrasi: freebibleimages.org



Next article Next Post
Previous article Previous Post