Find us on Facebook

banner
Powered by Blogger.

Search This Blog

Blog Archive

  • ()
  • ()
Show more

Follow Us on Facebook

Advertise Here

banner

Advertise Here

banner

“SCIEBAT QUID ESSET FACTURUS” (Dia Tahu Apa yang Akan Dia Lakukan)

author photo July 28, 2024
MINGGU, 28 JULI 2024
HARI MINGGU BIASA KE-17 TAHUN B/II
HARI ORANGTUA, KAKEK DAN NENEK SEDUNIA
BACAAN: 2RAJA-RAJA 4:42-44; EFESUS 4:1-6; YOHANES 6:1-15

Pada tahun 2009, di desa Megaluh, Jombang, terjadi kehebohan tentang batu petir. Seorang anak kecil berusia sembilan tahun mengaku mendapatkan batu yang disambar kilat saat hujan deras. Menurutnya, batu itu ditunggui oleh dua makhluk gaib yang memberinya pesan agar ia menggunakan batu itu untuk menolong orang sakit. Tak lama setelah mengambil batu tersebut, ia merasakan hawa panas menjalar ke seluruh tubuhnya dan dari batu tersebut keluar sinar warna merah. Dari mulut ke mulut berita tentang kesaktian batu ini menyebar dengan cepat sehingga ribuan orang datang ke rumahnya untuk berobat. Mereka rela berdesak-desakan hanya untuk bisa mendapat air yang sudah dicelup batu itu. Mereka begitu percaya bahwa dengan meminum air yang dicelup batu itu, mereka bisa sembuh. 

Suasana heboh juga kita dapatkan dari bacaan Injil hari ini. Banyak orang masih terpukau dengan segala mukjijat yang dilakukan oleh Yesus. Inilah yang membuat mereka mengikuti perjalanan Yesus dan para murid. (bdk. Yoh 6: 2). Mereka masih melihat Yesus sebagai seorang penyembuh, seorang paranormal. Kehebohan semakin menjadi-jadi setelah mereka semua hari itu bisa makan kenyang sebagai hasil dari penggandaan lima roti jelai dan dua ikan, bahkan masih ada sisa dua belah bakul penuh. Mukjijat ini membuat mereka kemudian yakin bahwa Yesus inilah Nabi yang akan datang itu. Kemudian, mereka hendak memaksa Yesus untuk menjadi Raja bagi mereka. Ini membuat Yesus akhirnya menyingkir seorang diri ke gunung. (bdk. Yoh.6:14-15). Pemikiran ini terjadi karena mereka masih berpikir bahwa Mesias yang akan datang adalah Mesias yang akan membebaskan mereka dari penjajahan dan mengembalikan kejayaan Israel. 

Bisa jadi, kita pada hari ini juga merasa kagum, bangga dan terpukau dengan mukjiat yang dilakukan oleh Yesus yang mampu mengubah lima roti jelai dan dua ekor ikan menjadi makanan bagi lima ribu orang. Yesus sangat mengasihi dan memahami manusia. Ia peka dan mengerti bahwa mereka semua lapar. Dia tahu apa yang akan Ia lakukan, namun Ia hendak mendidik para murid-Nya. Ia menanyakan kepada Filipus tempat untuk membeli roti. Dalam pemikiran Filipus, hal itu tidak mungkin karena hari sudah mulai gelap dan tidak mungkin mencari roti untuk lima ribu orang dalam waktu singkat. Selain itu, uang dua ratus dinar yang ada pun tidak akan mampu mencukupi kebutuhan roti bagi orang sebanyak itu. Satu dinar adalah upah satu hari kerja, artinya uang dua ratus dinar adalah uang hasil kerja dua ratus hari. Uang sebanyak itu pun masih tidak akan cukup untuk memberi makan kenyang lima ribu orang. 

Andreas pun menambah keruwetan dengan hanya mengatakan bahwa di sini ada anak kecil yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan. Kita bisa membayangkan keruwetan diskusi yang terjadi. Mereka lupa bahwa segala hal yang tidak mungkin bagi manusia, adalah mungkin bagi Allah. Selain itu, kita juga bisa melihat Kerahiman Allah. Ia sangat mengasihi semua orang dan memperhatikan kebutuhan banyak orang. Ia mampu mengubah hal yang kecil menjadi hal yang besar bagi banyak orang. Yesus lalu mengambil roti dan ikan itu, mengucapkan syukur dan membagi-bagikannya kepada semua orang. Mereka semua akhirnya bisa makan kenyang dan bahkan sisa dua belah bakul penuh potongan roti dan bisa diberikan kepada siapa saja yang membutuhkannya. 

Bagi kita saat ini, bacaan Injil hari ini mengajak kita semua agar:  
  • Semakin peka akan kebutuhan orang lain dan melakukan langkah nyata untuk memenuhi kebutuhan mereka. Banyak orang di sekitar kita yang masih berkekurangan dan membutuhkan bantuan. Tidak hanya materi namun juga kebutuhan rohani. Kita tidak perlu melakukan tindakan yang besar. Yesus sudah mengajarkan bahwa tindakan kecil seorang anak yang memberikan lima roti jelai dan dua ekor ikan telah diubah-Nya menjadi makanan bagi lima ribu orang. Allah akan mampu mengubah tindakan kecil kita menjadi tindakan besar. 
  • Tidak merasa pesimis. Tuhan kita kaya akan solusi sehingga dalam kondisi yang tidak mungkin pun, Ia akan mampu melakukan-Nya. Bagi Filipus dan Andreas, situasi yang ada sangat rumit. Mereka pesimis bahwa mereka akan mampu menyediakan makan bagi lima ribu orang. Kemampuan mereka terbatas. Hari ini Yesus menunjukkan bahwa Ia sudah tahu apa yang akan Dia lakukan dan Ia akan melakukan-Nya.
  • Selalu melibatkan dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah dan karya hidup kita. Jangan biarkan kesombongan dan keterbatasan kita menghalangi karya Allah. Filipus dan Andreas sudah berusaha namun mereka belum melibatkan-Nya. Yesus kemudian mengambil roti dan ikan itu. Ia mengucapkan syukur kepada Bapa atas apa yang ada dan masalah selesai. Semua orang mendapat makan. Yesus mengajar kita semua untuk selalu melibatkan dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah dan karya hidup kita.

Selamat merayakan hari Minggu Biasa ke-17.
Pergilah, kita semua diutus.
 
Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo
Sie Kitab Suci – Maria Bunda Segala Bangsa


Sumber Ilustrasi: freebibleimages

Next article Next Post
Previous article Previous Post