Waspadalah!!!

author photo December 03, 2023
MINGGU, 3 DESEMBER 2023
HARI MINGGU ADVEN I
Bacaan: Yesaya 63:16b-17; 64:1,3b-8; 1 Korintus 1:3-9; Markus 13:33-37

Masa kehamilan adalah masa-masa penantian bagi pasangan suami isteri. Kemajuan tehnologi saat ini membuat para dokter mampu memonitor perkembangan janin sehingga perkembangan janin yang baik bisa selalu terjaga. Di samping peran dokter, peran suami yang selalu hadir dan mendampingi isteri yang sedang hamil, akan sangat membantu. Terlebih saat-saat menjelang kelahiran. Di samping ibu menyiapkan diri untuk kelahiran, sang suami mesti juga selalu siap sedia, bilamana tanda-tanda kelahiran sangat mendekat. Memang, dokter bisa memperkirakan hari kelahirannya, namun mengenai waktu yang tepat, sangat jarang bisa 100% tepat. Di sinilah peran penting suami yang selalu menjaga dan mendampingi isteri. Jauh-jauh hari, semua kebutuhan untuk kelahiran dipersiapkan dalam satu wadah, sehingga begitu hari H nya, suami bisa langsung mengantar isteri ke rumah sakit untuk persalinan. Sama seperti suami dan isteri mewaspadai hari kelahiran dengan segala persiapan mereka yang baik, bacaan-bacaan pada minggu ini juga meminta kita untuk selalu waspada menyambut kedatangan-Nya.

Hari ini kita memasuki Masa Adven yang pertama. Adven dari bahasa latin Adventus adalah hari kedatangan. Ini adalah masa kedatangan Tuhan baik itu kedatangan Tuhan yang pertama, yang kita rayakan di hari Natal ataupun kedatangan yang kedua pada akhir zaman yang dimulai pada akhir hidup kita. Kita semua pasti akan mengakhiri hidup kita di dunia, namun kita tidak perlu takut. Santo Paulus menguatkan kita dalam bacaan pertama: “…sehingga kamu tidak kekurangan suatu karunia pun sementara kamu menantikan penampakan Tuhan kita Yesus Kristus”(1Kor 1:7). Ini terjadi karena kasih karunia Allah yang telah menganugerahkan Kristus kepada kita dan kita hidup di dalam-Nya (bdk. 1Kor 1: 5-6). Inilah yang menguatkan kita semua sampai saat ini dan Ia pula yang membuat kita tak bercacat saat hari Tuhan itu datang pada kita. (bdk. 1Kor 1:8)

Hari kita dipanggil Tuhan adalah hal yang pasti dan kita sadar bahwa kita tidak tahu kapan harinya. Pada hari itu, kita mesti menghadap Tuhan yang akan menjadi hakim untuk mengadili segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini. Untuk itu, Yesus dalam injilnya meminta kita untuk selalu berjaga-jaga: “Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu kapan tuan rumah itu pulang, menjelang malam atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta”(Markus 13:35). Kata berjaga-jaga diucapkan Yesus sampai sebanyak empat kali dalam perikope Injil hari ini. Ini menunjukkan kata berjaga-jaga ini adalah kata yang sangat penting bagi kita. Ini bukan berarti bahwa kita musti selalu berjaga dengan tidak tidur selama hidup kita. Yang dimaksudkan Yesus di sini adalah mengingatkan kita untuk selalu waspada. Kita diminta Yesus untuk selalu waspada terhadap segala sikap dan perbuatan yang bisa mengalihkan kita akan persiapan dan penantian kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus. 

Kata berjaga-jaga ini mesti kita selalu bawa dalam kehidupan kita sehari-hari dan ini tidaklah mudah. Suasana keduniawian seringkali membutakan mata dan hati kita. Seringkali kita lupa diri dan kita menjadi tidak takut pada Tuhan. Nabi Yesaya, menggambarkan ini dalam bacaan pertama, bagaimana dosa membuat bangsa Israel menjauh dari Tuhan. Bangsa Israel hidup dalam dosa yang parah. (bdk. Yes. 64:6-7). Mereka lupa bahwa Allah-lah yang telah menolong bangsa Israel keluar dari Mesir. Yesaya dalam keputusasaannya memohon agar Allah sendirilah yang turun menolong mereka (bdk Yes. 64:1). Pertolongan Allah kepada bangsa Israel melulu karena belas kasihan-Nya. Ia adalah Bapa bagi semua orang (bdk. Yes. 64: 8). Kebapaan Allah yang digambarakan Nabi Yesaya adalah sama seperti yang berulangkali diajarkan oleh Yesus. Ia adalah Bapa yang membuat matahari bersinar dan hujan turun bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (bdk. Mat 5:45).

Kita tidak tahu, kapan akhir hidup kita di dunia ini. Banyak orang cerdik pandai mencoba melakukan perhitungan kapan hari itu akan datang. Sepertinya hal itu tidak perlu kita dengarkan karena sampai saat ini tidak ada satupun ilmu pengetahuan yang bisa memperkirakan akhir hidup kita. Yang perlu selalu harus kita lakukan adalah memberi makna akan kehidupan kita. Sebagaimana Allah mengasihi kita, kita pun juga diminta untuk mengasihi sesama kita. Di masa Adven ini kita semua diminta untuk selalu waspada dan bertanya dalam diri kita: 
  • Apakah kita selama ini sudah hidup menurut ajaran Kristus dan ajaran agama Katolik?
  • Ataukah selama ini penghayatan kehidupan Kristiani kita anggap sebagai beban?
  • Apakah selama ini segala perbuatan, ucapan, pikiran dan perkataan kita sudah menggambarkan diri kita sebagai orang yang dikasihi Allah?

Marilah di masa Adven ini kita membaharui sikap waspada dalam pelaksanaan kehidupan kita. Kita menyesali segala kelemahan, kesalahan dan dosa kita. Kita memohonkan ampun kepada Allah dengan Sakramen Tobat dan bertekad untuk menjalani hidup baru. Semoga dengan ini semua akan membuat kita selalu layak menyambut kedatangan-Nya.

Selamat berhari Minggu dan mempersiapkan kedatangan-Nya.
Semoga Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita.

Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo
Sie Kitab Suci – Maria Bunda Segala Bangsa

Sumber Ilustrasi: freebibleimages.org


Next article Next Post
Previous article Previous Post