Novena Maria Bunda Segala Bangsa

author photo May 03, 2023

Tuhan Yesus Kristus, Putera Bapa,

Utuslah sekarang Roh-Mu ke atas bumi.

Perkenankanlah Roh Kudus bersemayam

di dalam hati segala bangsa,

agar mereka dapat terlindung

dari kemerosotan, malapetaka, dan peperangan.

Semoga Bunda Segala Bangsa, Santa Perawan Maria,

menjadi pembicara kami. 

Amin.


Dari tahun 1945 sampai dengan 1959, Perawan Suci Maria menampakkan diri di Amsterdam kepada seorang wanita bernama Ida Peerdeman, sebagai Bunda Segala Bangsa dan dia memberikan banyak pesan yang ditujukan kepada seluruh dunia.

Sejak saat itu, penghormatan kepada Bunda Segala Bangsa tersebar ke seluruh dunia, terutama sejak devosi secara umum mendapat persetujuan gerejani melalui uskup-uskup setempat. Doa beserta gambar yang diberikan oleh Bunda telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 80 bahasa dan puluhan juta lembar telah disebarkan di seluruh dunia.

Doa yang singkat dan sederhana ini ditujukan kepada Tuhan Yesus Kristus, memohon kepada-Nya untuk mengutus Roh Kudus sekarang dalam masa kini. Karena, demikian yang dikatakan oleh Bunda, sekaranglah saatnya masa untuk Roh Kudus.

Di banyak negara, gambar Bunda dibawa berziarah dari rumah ke rumah, dari kota ke kota. Gambar Bunda dilukiskan sedang berdiri di depan salib, dimana beliau dipersatukan dengan mesra. Dari tangannya terpancar sinar-sinar Rahmat, Penebusan, dan Perdamaian yang boleh dia berikan pada semua orang yang memohon padanya supaya menjadi Pembicara kita.

Banyak orang telah mengalami rahmat yang Maria sebagai Bunda Segala Bangsa telah janjikan bagi siapa saja yang memohon kepadanya dengan doa di depan gambarnya.

Gambar dan doa ini merupakan persiapan untuk dogma Maria yang terakhir dan terbesar yaitu Maria sebagai Yang Turut Menebus, Pengantara dan Pembicara. Secara khas Maria berbicara tentang dogma ini, yang akan merupakan penggenapan misteri mulia terakhir dari doa rosario yaitu Maria dimahkotai di surga.

Pesan-pesan terakhir Bunda Segala Bangsa menghantar kita kepada Ekaristi, Mukjizat harian. Rentetan penampakan berakhir dengan suatu penampakan surgawi, dimana Tuhan sendiri muncul dari dalam Hosti yang bercahaya putih kemilau.




Next article Next Post
Previous article Previous Post