Hukum Kekekalan Kasih Tuhan

author photo May 28, 2023
Minggu, 28 Mei 2023
HARI RAYA PENTAKOSTA
Bacaan: Kisah Para Rasul 2:1-11;  1Korintus 12:3b-7.12-13; Yohanes 20:19-23

Dalam ilmu Fisika Dasar ada suatu hukum yang dikenal sebagai Hukum Kekekalan Energi. Hukum ini menegaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Yang terjadi adalah energi akan bertransformasi atau berubah dari bentuk satu menjadi bentuk lain. Contohnya adalah energi dari bahan bakar yang digunakan pada mobil akan berubah menjadi energi kinetis yang mampu membuat mobil berjalan. Masih banyak contoh lain tentang aplikasi dari Hukum Kekekalan Energi ini. Hukum ini ditulis oleh Fisikawan Inggris bernama James Prescott Joule.

Bacaan kedua hari ini menegaskan bahwa ada berbagai rupa karunia tetapi satu Roh (bdk. 1Kor 12:4) dan ada banyak perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang (bdk. 1Kor 12:6). Ada kesamaan sifat antara energi dan Roh yaitu kekekalan-Nya. Roh tidak diciptakan atau dimusnahkan, namun Roh akan bertransformasi. Roh yang berasal dari Allah akan bertranformasi nyata melalui perbuatan baik yang dikaruniakan pada setiap orang dan dengan cara yang berbeda. Tranformasi kebaikan Allah ini terjadi dalam berbagai bentuk. Tranformasi kebaikan akan mengubah hati yang patah menjadi hati yang disembuhkan berkat adanya karunia penyembuhan. Transformasi kebaikan akan mampu memberi harapan dan mengubah situasi keputusasaan menjadi situasi yang penuh harap akan sesuatu yang lebih baik.

Bacaan Injil hari ini, Yesus menghembusi para rasul dengan Roh Kudus dan memberi kuasa  pengampunan (Bdk. Yoh 20:22-23). Kebaikan diberikan oleh Yesus  kepada setiap orang dengan cara yang khusus. Kita juga diberiNya kuasa untuk mengampuni dosa orang. Kita akan selalu menerima pengampunan dari Yesus dan kita wajib meneruskan pengampunan itu kepada orang lain. Itu adalah hukum kekekalan kasih Tuhan yaitu kasih yang tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan oleh kita. Tuhan telah begitu mengasihi kita sehingga  dosa kita diampuni. Oleh karena itu, kita pun diberikan kuasa juga untuk mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.

Menjadi refleksi bagi kita sebagai umat yang telah dihembusi dengan Nya,  apakah kita telah mentranformasikan buah Roh yaitu  kasih yang telah diberikan Yesus sendiri kepada kita ke dalam bentuk pengampunan kepada keluarga kita, para sahabat dan orang lain. Ataukah kita memilih mengingat dosa orang lain? atau bersikeras untuk tidak mau membuka hati? atau memilih menyimpan rasa marah dan kepahitan karena tersakiti oleh keinginan balas dendam yang membebani pikiran serta semangat?

 Mengampuni adalah tranformasi Kasih Tuhan yang kita terima menjadi daya  yang untuk mengampuni orang lain. Sebelum bisa mengampuni kita memerlukan kelapangan hati untuk mengakui dosa kita, mengampuni diri sendiri. Pada akhirnya ada rasa damai sejahtera dalam jiwa yang memampukan kita mengampuni orang lain.

Semoga Tuhan Yesus dengan Roh yang telah diberikan dalam hati kita selalu memampukan kita untuk memgampuni diri sendiri, merasakan damai sejahtera yang melingkupi jiwa sehingga kita mampu untuk memgampuni  siapapun yang bersalah kepada kita.

Selamat berhari Minggu dan selamat merayakan Hari Pentakosta. Semoga Roh Kudus berkenan memberikan kepada kita jiwa yang damai sejahtera. 

Gertrud Johana Suprihatin
Koordinator dan Fasilitator Emmaus Journey


Sumber: https://portalkudus.pikiran-rakyat.com/nasional



Next article Next Post
Previous article Previous Post