Bersukacita dan Mewartakan Kebangkitan Kristus

author photo April 22, 2023
Minggu, 23 April 2023
Minggu Paskah III
Bacaan: Kisah Para Rasul 2: 14,22-33; 1 Petrus 1: 17-21; Lukas 24:13-35

“Kristus jaya, Kristus Mulia, Kristus, Kristus, Kristus Tuhan Kita”  merupakan syair ulangan dari lagu KRISTUS JAYA (PS no 548) yang terasa sangat sesuai untuk kita nyanyikan di hari minggu ini. Lagu ini, bila kita dengarkan dan nyanyikan dengan sepenuh hati dan seksama, akan membuat hati kita berdebar-debar. Lagu ini juga akan membuat kita merasakan kejayaan yang terjadi atas peristiwa kebangkitan Yesus. Seketika perasaan terselamatkan dari ngerinya maut akibat dosa akan menyelimuti hati dan sukma kita. 

Perayaan Paskah tiga minggu lalu masih begitu terasa. Perayaan yang dipersiapkan dengan masa ziarah pertobatan selama 40 hari yang kemudian ditutup dengan Perayaan Tri Hari Suci, memberikan aura pertobatan sekaligus kegembiraan. Kita dibawa pada momen istimewa yaitu peristiwa penebusan Tuhan dan kebangkitan-Nya yang penuh kemenangan. Maut dan kebinasaan telah berhasil dikalahkan dan salib menjadi sumber kebahagiaan. Kristus sungguh pemenang jaya.

Bacaan kedua pada minggu ini pun menegaskan bahwa kita manusia telah ditebus bukan dengan benih yang fana dan bukan juga dengan emas atau perak. Kita telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus seperti darah anak domba yang tak bercacat (bdk 1 Ptr 1:18-19). Kita sungguh berhutang nyawa kepada Yesus yang telah membayar kita dengan nyawa-Nya. Sungguh begitu besar kasih dan juga cinta Yesus untuk kita. Yesus yang sudah dibunuh secara sadis oleh bangsa pilihan Allah dengan bantuan orang durhaka (bdk. 1Ptr 2:23), telah bangkit dan hidup seperti yang sudah disabdakan-Nya. Kebangkitan Yesus menjadi jaminan akan adanya kehidupan kekal bagi kita semua yang percaya kepada-Nya.

Setelah kita paham dan mengerti akan kasih dan pengorbanan Yesus, pertanyaan bagi kita sekarang adalah apa yang bisa dan harus kita perbuat untuk membalas itu semua? 

Sebagaimana penebusan Yesus yang tak ternilai harganya itu, sangatlah tepat apabila kita semua berusaha untuk selalu menjaga dan menghargai tubuh kita ini dengan senantiasa menjauhkan diri dari segala dosa dan kekotoran dunia. Hendaknya kita jangan membuat hidup kita menjadi murah dengan membuat diri kita mudah jatuh ke dalam segala macam godaan dunia. Sudah selayaknya di dalam pengembaraan kita di dunia, kita memberikan kehidupan ini kepada Kristus yang telah menebus kita dengan nilai tak terhingga. Dengan kuasa Roh Kudus kita bisa bangkit dan melakukan transformasi kehidupan kita. 

Transformasi hidup untuk menghasilkan buah-buah kehidupan yang berkualitas akan menjadi cermin wajah Allah. Hal ini perlu kita perjuangkan secara terus menerus. Dengan demikian, bukan hanya Yesus yang bangkit namun kita pun juga harus bangkit. Kita harus bisa bangkit dari rasa malas dan nyaman yang dunia berikan pada kita saat ini. Kita harus bisa bangkit dari keterpurukan, kejatuhan dan kehancuran. Kita harus selalu bangkit dan setiap hari terus mengucap syukur termasuk atas hal-hal kecil, seperti misalnya tarikan napas yang diberikan-Nya pada kita saat ini. 

Kesempatan hidup baru yang kita peroleh setiap hari, selayaknya kita pakai untuk terus menerus menebarkan kebaikan. Kita musti selalu ingat bahwa Tuhan telah menjanjikan Roh Kudus untuk menguatkan kita dalam kondisi apapun. Kita musti berhenti dari sikap berdiam dan mengurung diri. Kita musti terus mengobarkan semangat kehidupan sehingga orang lain di sekitar kita pun akan bersemangat. Bila kita saat ini sedang diberikan berkat melimpah, hendaknya kita jangan terjebak dalam kesenangan sendiri. Kita semua ditunggu Allah untuk bergerak dan berpikir cerdas untuk mempergunakan berkat yang kita terima bagi banyak orang. Kita  diminta Allah untuk membantu kehidupan orang lain yang sedang memerlukan pertolongan. Harta jangan sampai mengukung kita dengan kesenangan kita sendiri dan melupakan tugas perutusan kita di dunia sebagai penyalur berkat bagi sesama. 

Tuhan merindukan ketaatan kita untuk tidak berhenti menebarkan kasih pada kondisi apapun kehidupan yang sedang kita jalani, seperti susah atau bahagia ataupun saat posisi diatas atau dibawah. Kita harus senantiasa menyalakan semangat yang berkobar-kobar sebagaimana dua murid yang sedang berjalan ke Emmaus merasakan kobaran hati ketika Yesus berbicara dengan mereka tentang Kitab Suci (bdk. Luk 24:32). Dengan penyertaan Roh Kudus dalam hidup kita, kita musti selalu bersemangat untuk terus bangun berdiri dan berkarya dalam dan untuk kemuliaan Allah Bapa.

Kita musti mewujudkan rasa syukur atas penebusan Yesus dengan bertindak nyata menebarkan dan mengamalkan kasih kepada sesama dengan segenap hati dan jiwa. Kita harus patahkan rasa putus asa yang mungkin sering menghampiri diri kita. Kita jauhkan pula rasa ragu yang mungkin sering meliputi hati kita. Kita pun perlu membunuh rasa sombong yang sering menutupi kedekatan kita pada yang Ilahi. Kita harus membangun keyakinan bahwa Yesus senantiasa menyertai di setiap jalan hidup yang kita lalui. 

Semoga kita selalu menyadari bahwa kehidupan baru yang kita miliki akan dapat memengaruhi kehidupan orang lain. Marilah kita mempergunakan diri kita sebaik mungkin sebagai salah satu cara yang paling sederhana untuk mengucapkan terima kasih atas Kasih Allah yang tak berkesudahan kepada kita. Kebangkitan Yesus telah menebus hidup kita dan Yesus telah mulia. 

Marilah kita mewartakan dan menyatakannya melalui perbuatan kita.

Selamat berhari Minggu dan merayakan Minggu Paskah III.Semoga kebangkitan Tuhan membangkitkan kita dan semoga Tuhan senantiasa memberkati kita.

Monica Hernawan
Fasilitator Emmaus Journey




freebibleimages.org


Next article Next Post
Previous article Previous Post