Akulah Kebangkitan dan Hidup

author photo March 25, 2023
Minggu, 26 Maret 2023
Minggu Prapaskah V
Bacaan: Yehezkiel 37:12-14; Roma 8:8-11; Yohanes 11: 1-45

Pada tahun 2016, dirilis sebuah film biografi drama perang yang berjudul Hacksaw Ridge. Dikisahkan seorang yang bernama Desmond Doss yang sejak awal keterlibatannya dalam dunia militer tidak mau memegang senjata. Dia mempunyai pengalaman buruk dengan senjata di masa kecilnya dan dia juga memegang teguh ajaran Yesus untuk tidak membunuh. Pendiriannya ini membuatnya dibenci oleh atasan dan teman-temannya bahkan dia juga disiksa dan diadukan ke Mahkamah Militer dengan tuduhan pembangkangan. Singkat cerita, saat perang besar di Maeda Escarpment (Hacksaw Ridge), Okinawa, Desmon Doss banyak menyelamatkan nyawa teman-temannya tanpa membawa senjata dan menembak. Imannya akan penyertaan Tuhan membuatnya berani menolong temannya dan menyelamatkan hidupnya sendiri.

Bacaan Injil pada hari ini berkisah tentang Lazarus yang dibangkitkan oleh Yesus setelah 4 hari kematiannya. Yang hendak ditekankan oleh Injil pada hari ini adalah bukan tentang Yesus yang membangkitkan mayat Lazarus. Yang hendak ditekankan oleh Injil hari ini adalah tentang Iman orang-orang yang memercayai Yesus. Iman yang tumbuh perlahan-lahan dan bersandar pada macam-macam hal yang tak terduga. Kita diminta untuk belajar tentang Iman kepada Marta, Maria, Lazarus. Injil pada hari ini juga akan bisa membantu kita mengenali siapa Yesus yang akan dirayakan para hari Paskah nanti. 

Bacaan Pertama hari ini berkisah tentang suku Yehuda yang baru saja mengalami pembuangan yang kedua ke tanah Babel. Yehezkiel muda menerima panggilannya dan bernubuat kepada orang-orang yang mengalami keterpurukan dimana kehidupan agama, politik dan sosialnya mengalami kematian. Ada baiknya kita menengok sejenak ke Yehezkiel 37:1-8, saat Roh Tuhan membawa Yehezkiel ke sebuah lembah yang dipenuhi tulang kering. Di situ Tuhan menunjukkan kepada Yehezkiel, bahwa Tuhan-lah yang memberi Nafas Roh-Hidup sehingga tulang-tulang itu bisa hidup kembali. Tulang-tulang ini melambangkan umat yang sudah mengering namun Tuhan Sang Kehidupan itu sendiri datang memberikan Roh Nya sehingga mereka menjadi hidup kembali. Tuhan dapat dan berkenan berbagi nafas kehidupan, asalkan hal itu diterima dengan tulus dan  dengan seluruh akal budi. Itulah Iman. Dengan Iman itu, maka Allah akan membuka kubur mereka dan mengembalikan mereka kembali ke Israel (bdk. Yeh.37:12). Hanya orang yang mati yang tinggal di kuburan. Kita musti ingat bahwa kematian berarti kembalinya Roh kepada Sang Pencipta.  Demikian juga bila kehidupan dijalani tanpa kehadiran Tuhan maka itu berarti juga kematian. Dengan Tuhan memanggil suku Yehuda dengan sebutan “umat-Ku” (bdk. Yeh 37:12), Tuhan sudah menghidupkan mereka kembali. Tuhan sudah hadir bersama mereka dan menunjukkan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang hidup. Seseorang yang tampak hidup dan bisa berjalan bisa mati di dalam Tuhan tetapi mereka yang mati secara fisik bisa hidup di dalam Tuhan asalkan selalu beriman kepada Tuhan.

Dalam bacaan Injil, Yesus melaksanakan janji yang diberikan oleh Bapa dalam bacaan pertama. Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah empat hari dalam kubur. Empat hari dalam kubur ini melebihi tiga hari masa verifikasi orang-orang Yahudi untuk orang mati. Ini dengan sendirinya menunjukkan bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup (bdk.Yoh 11:25).  Yesus yang mendengar Lazarus sakit, tidak serta merta mengunjunginya. Yesus tinggal dua hari lebih lama (bdk. Yoh 11:6). Apakah penundaan keberangkatan Yesus ke Yudea agar Yesus bisa melakukan mukjijat ini? Tentunya bukan inilah alasan penudaan Yesus ke Yudea. Kita musti ingat tujuan utama Yesus datang ke dunia adalah untuk menjalankan perintah Bapa. Maka perjalanan Yesus ke Yudea bukan semata-mata untuk mengunjungi Lazarus, namun tujuan utama Yesus ke Yudea adalah untuk menyongsong hari-hari ia ditolak, ditangkap, disalibkan namun juga dibangkitkan oleh Bapa. Dalam rangka inilah tujuan Yesus ke Yudea. Maka Yesus menunggu saat yang tepat sebelum berangkat ke Yudea. Tanpa menunjukkan mukjijat membangkitkan Lazarus ini, Yesus sudah menujukkan bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup.

Marta dan Maria mengungkapkan iman mereka bahwa seandainya Yesus ada di situ pastilah saudaranya, Lazarus, tidak mati (bdk. Yoh 11:21.32). Maria, Marta dan Lazarus adalah orang yang dikasihi oleh Yesus. Dikasihi Yesus artinya mereka harus menerima janji Yesus dan Yesus akan bertanggung jawab terhadap mereka di hadapan Bapa. Maka Yesus mengatakan kepada Marta bahwa Lazarus akan bangkit (bdk. Yoh 11:32). Ketika Marta tidak menangkap maksud Yesus, Yesus sekali lagi menegaskan bahwa Dia sendirilah kebangkitan dan hidup (bdk. Yoh 11:23-25). Maka penegasan Iman Marta mengungkapkan bahwa Yesus adalah “Mesias, Anak Allah dan Dia yang akan datang ke dalam dunia (bdk. Yoh 11:27). Tindakan nyata dari kata-kata Marta ini ditunjukkan oleh sikap Maria. Maria langsung bersujud di depan kakinya (bdk. Yoh 11:32) Pengakuan Marta dan sujudnya Maria mengajarkan kepada kita bahwa Yesus yang diberi kuasa oleh Bapa datang di tengah-tengah manusia dan menyertai manusia untuk selalu dekat kepada Bapa. Di sini kita diajak untuk meneladan Iman Marta dan Maria.

Marta mengatakan bahwa Lazarus sudah membusuk (bdk. Yoh 11:39) dan sudah terlambat untuk dibangkitkan kembali. Namun Yesus mengingatkan kepada Marta bahwa bila kita percaya, kita akan melihat Kemuliaan Allah (bdk. Yoh 11:40). Bila kita mau menyerahkan segala urusan yang tidak bisa kita tangani sendiri kepada Yesus, maka Yesus dengan kebesaran Ilahinya akan mewujudkannya, apapun bentuknya. Lazarus yang sudah mati empat hari dan membusuk pun masih taat kepada Yesus yang mendapat kuasa Ilahi dan ia datang mendekat kepada Yesus. Kita musti ingat, bahwa Lazarus adalah orang yang dikasihi Yesus, artinya orang yang telah berjanji mau pasrah kepadanya dan menerima janji mau dilindungi oleh Yesus. Orang seperti ini selalu mendengarkan Dia yang bersabda dan tidak terhalang oleh apapun, bahkan tidak terhalang oleh kematian. Kematian tidak menutup pendengaran Lazarus akan Sabda Ilahi. Lazarus mengungkapkan Iman Kepercayaannya dengan berjalan keluar, menembus tabir maut dan mendekat kepada Dia yang memanggilnya. 

Yesus menawarkan kehidupan kepada orang mati, menawarkan penghiburan dan kegembiraan bagi banyak orang hidup. Ketidaktaaatan membawa Israel ke dalam situasi yang dianggap mati, situasi perbudakan, dan juga diperbudak oleh dosa. Tidak peduli betapa putus asanya situasi yang kita hadapi, Tuhan bersedia dan siap untuk melepaskan kita, jika saja kita dapat percaya kepada Yesus, Sang Kebangkitan dan Hidup seperti yang diimankan oleh Marta, Maria dan Lazarus. Hanya Dia yang memiliki kuasa untuk memulihkan semua kehilangan yang mustahil dalam hidup kita. 

Menjadi renungan bagi kita, sudahkah kita, dalam masa retret agung, belajar dan berusaha untuk selalu mengundang- Nya dan menyerahkan semua percobaan kita pada-Nya agar Ia dapat melepaskannya? Sudahkah kita selalu berusaha untuk mendengar Nya dan menyerahkan kehidupan kita kepada kehidupan yang bernafaskan Roh-Nya yaitu Roh Yesus Kristus, Tuhan kita?

Semoga kita semakin dimampukan untuk lebih beriman kepada Kristus dan kita bisa dengan penuh kekuatan menemani Yesus dalam menjalani sengsara dan wafatNya dalam Pekan Suci dan akhirnya dengan suka cita besar kita bisa menyongsong kebangkitan Tuhan di Paskah nanti.

Selamat menjalani retret agung, selamat Berhari Minggu, semoga Tuhan senantiasa memberkati kita semua.

Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo
Sie KS




Next article Next Post
Previous article Previous Post