Bertobatlah, Sebab Kerajaan Surga Sudah Dekat

author photo January 21, 2023
Minggu, 22 Januari 2023
Hari Minggu Biasa III
Hari Minggu Sabda Allah
Hari Kelima Pekan Doa Sedunia
Bacaan: Yes 8:23b - 9:3; 1 Kor 1:10 - 13.17; Mat 4:12 - 23


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan teman yang “jothakan” yang artinya adalah tidak bertegur sapa dengan teman lain karena marah. Masalah yang menyebabkannya seringkali masalah yang sepele, misalnya marah karena selalu kalah saat main. Jothakan ini membuat suasana pertemanan menjadi tidak menyenangkan sehingga teman-teman yang lain selalu berusaha untuk mengajak mereka berdamai. Untuk berdamai mereka harus  saling menautkan jari kelingking. Setelah itu, mereka akan saling bertegur sapa kembali dan suasana pertemanan akan menyenangkan kembali.

Bacaan Injil pada  hari ini mengisahkan tentang awal karya Yesus. Yesus pergi meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, daerah yang  juga disebutkan dalam nubuat Nabi Yesaya yang kita dengarkan dalam bacaan pertama. Nubuatan itu tentang bangsa-bangsa yang diam di wilayah kegelapan kini telah memperoleh terang yaitu negeri-negeri dan orang-orang yang dulu biasanya dianggap tidak masuk hitungan kini telah memperoleh terang dan terang itu adalah kedatangan Yesus di antara mereka.

Istilah terang di Injil hari ini mengingatkan kita akan kisah penciptaan terang di hari pertama (bdk. Kej 1:3), yang kemudian terang itu membatasi ruang gerak kegelapan. Terang juga mengingatkan kita akan wajah Musa yang bercahaya oleh karena dia berbicara dengan Tuhan (bdk. Kel 34:29). Yang lebih mendalam tentang terang adalah rumus berkat Imam Harun yang memohonkan agar kehidupan ini terberkati dan dijagai Tuhan dan orang mengalami sinar wajah Tuhan dan merasa disayang olehNya (bdk. Bil 6:24-26). Demikianlah Injil hari ini menjelaskan bahwa Yesus adalah Sang Terang itu. Yesus adalah wajah Allah yang menyayangi manusia dan kini mulai bekerja di tengah-tengah manusia.

Agar manusia mampu dan selalu melihat terang itu, maka Yesus menyerukan pertobatan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" (bdk. Mat. 4:17). Yang ditawarkan di sini adalah Kerajaan Surga yang sudah dekat, yaitu terang yang datang dari Allah, yang kini sudah ada dalam rupa Manusia dalam diri Yesus. Karya Yesus menyembuhkan orang, mengusir roh jahat, mengajarkan jalan kebenaran, menunjukkan bahwa Allah senantiasa menyertai manusia.

Dalam menjalankan tugas perutusanNya itu Yesus tidak sendirian. Yesus membutuhkan mitra kerja untuk bisa menghadirkan Kerajaan Allah, maka Yesus memanggil Petrus dan Andreas, Yakobus dan Yohanes (bdk. Mat 4:18). Mereka dijadikan Yesus sebagai  penjala manusia. Sebagai penjala manusia artinya adalah para murid harus mendukung, menuntun, memelihara, menguatkan agar kita bisa hidup terus dan menemukan jalan menuju Kristus,  Sang Terang sejati.

Tugas sebagai penjala manusia tidak ringan. Gambaran hal itu terjadi  pada jemaat di Korintus. Dalam bacaan kedua, Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus  mengingatkan agar para jemaat selalu erat bersatu dan sehati sepikir (bdk. 1 Kor 1:10). Rasul Paulus menegaskan bahwa  Kristus rela mati di kayu salib untuk menghapus dosa manusia, sehingga manusia bisa kembali menjalin persatuan dengan Allah. Karena telah disatukan dengan Allah, para jemaat juga harus mewujudkan persatuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Tidak dipungkiri, seringkali kita juga tidak mampu melakukan tugas penjala manusia itu dengan baik. Kita sering lupa akan tugas kita untuk menjadi pemersatu jemaat dan penuntun jemaat pada Kristus.

Sebagaimana kita yang pernah "jothakan" bisa menemukan kebahagiaan setelah bertemu dan saling memaafkan, maka pertobatan pasti akan memberikan kebahagiaan yang lebih besar lagi. Dengan pertobatan, hubungan kita dengan Allah akan dipulihkan. Yang diminta dari kita adalah sikap kerendahan hati untuk mengakui bahwa diri kita adalah orang berdosa sehingga setiap saat kita perlu melakukan pertobatan. Semoga dengan pertobatan kita, Terang Kristus akan senantiasa menyertai kita dan kita dimampukan untuk membawa terang itu dalam kehidupan kita sehari-hari.

Semoga Tuhan memberkati kita dan Selamat Berhari Minggu.

Kristophorus Wahyu Nugroho Utomo - Sie KS
 
 

Next article Next Post
Previous article Previous Post