HIDUP KEKAL BERSAMA ALLAH

author photo November 05, 2022
Minggu, 6 November 2022
Minggu Biasa Pekan XXXII
Bacaan: 2 Mak.7:1-2.9-14, 2Tes. 2:16-3:5, Luk. 20:27-38.


Pada tanggal 1 dan 2 November kemarin, homili dalam perayaan ekaristi harian menggemakan tentang hidup persekutuan para kudus dan pengharapan kita bagi para arwah umat beriman agar mereka peroleh kehidupan kekal bersama Allah. Sebagai orang beriman, adakah kita punya perhatian imani akan hidup dalam persekutuan para kudus, mengimani kebangkitan dan harapan kebahagiaan dalam kehidupan kekal bersama Allah?

Sebagai orang Kristiani kita tentu hapal akan bagian akhir dari syahadat rasuli, yaitu ajakan untuk percaya akan kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Dengan syahadat rasuli tersebut kita diajak untuk mengungkapkan iman kita akan kebangkitan Kristus, yang adalah dasar dan jalan hidup kita untuk menuju ke dalam kehidupan kekal. Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari Minggu Biasa Pekan XXXII ini membentangkan tentang kebangkitan dan kehidupan kekal setelah kematian. Seperti dalam bacaan pertama, Kitab Makabe, yang memaparkan sikap keteguhan dan keyakinan dari tujuh bersaudara tentang janji akan dibangkitkan kembali oleh Allah, meski mereka harus melalui penderitaan dan kematian (bdk. 2 Mak.7:14a). Kisah iman dari ke tujuh bersaudara tersebut semoga mendorong kita untuk juga memiliki keteguhan hati dan keyakinan iman  akan hidup kekal bersama Allah dan keberanian mempertahankan untuk tidak menajiskan hidup, meski pun harus mengalami penderitaan, bahkan kematian, demi melakukan kehendak Tuhan.

Dalam bacaan Injil pada hari ini Yesus menegaskan kepada orang-orang Saduki bahwa kelak dalam kehidupan dunia baru setelah kematian, kehidupan orang beriman akan diatur dalam hubungan keilahian atau roh, tidak lagi dalam hubungan seperti saat hidup di dunia, misalnya ikatan perkawinan. Dan kehidupan baru itu dimulai dengan kebangkitan dari antara orang mati, dan dalam kehidupan keilahian atau roh itu kelak hidupnya akan sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah. Jika saat di dunia, hidup kita dikendalikan oleh roh kedagingan, maka saat hidup sesudah kebangkitan akan dikendalikan oleh roh dan tidak dapat mati lagi (bdk. Luk. 20:36). Pengajaran Yesus kepada orang-orang Saduki hendak menegaskan tentang pentingnya percaya akan kebangkitan badan di dalam diri Yesus, yang bangkit dengan mulia, dan kehidupan kekal bersama mereka yang mengimaniNya.

Sabda Tuhan hari ini hendak mengajak kita semua untuk tidak memikirkan hidup secara duniawi atau kemanusiaan kita belaka, melainkan hendaknya mengupayakan kehidupan rohani  atau beriman yang dilandasi akan kebahagiaan kekal dalam persekutuan para kudus Allah. Tentu hal itu haruslah kita upayakan dengan penuh iman. Sebagaimana terungkap dalam bacaan kedua, Rasul Paulus menghendaki kita hendaknya teguh setia dalam doa dan berharap untuk memperoleh penghiburan abadi dan penguatan Tuhan, sehingga pada akhirnya kita bisa memperoleh kekudusan dan kebahagiaan sorgawi. Semoga dengan bantuan Roh Kudus, kita dimampukan untuk mengupayakan kehidupan beriman yang benar, sehingga kelak kita bisa bergabung bersama para kudus di dalam kebahagiaan kekal bersama Allah.

Semoga Tuhan memberkati kita dan Selamat Berhari Minggu.

Antonius Purbiatmadi
 
 

 
Next article Next Post
Previous article Previous Post