DIPULIHKAN UNTUK DISELAMATKAN

author photo October 29, 2022
Minggu, 30 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXXI
Bacaan: Keb. 11:12-12:2; 2Tes.1:11-2:2; Luk. 19:1-10


Seandainya, saat kita masih  janin, yang berada  di dalam kandungan ibu, lalu disuruh memilih  kelak kalau lahir dan hidup di dunia nyata, jenis corak kehidupan seperti apa yang diharapkan? Tentu saja kita akan memilih kehidupan yang membahagiakan, punya orang tua yang kaya, terkenal, penuh kasih sayang dan sejenisnya. Namun, dalam kenyataannya, siapa pun dari kita memiliki kehidupan  masing-masing seperti  dalam kondisi sekarang ini. Dan sering kita berharap bahwa kehidupan kita bisa dipulihkan lebih baik, seperti yang kita kehendaki, bukan?

Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari Minggu Biasa Pekan XXXI hari ini membentangkan semangat pemulihan hidup kita. Bukan dalam artian dipulihkannya keadaan sosial ekonomi kita dari miskin menjadi berkelimpahan harta benda duniawi, melainkan pemulihan hidup rohani akan keselamatan hidup kekal.

Dalam bacaan Injil hari ini diperdengarkan kisah bagaimana Yesus yang menyatakan kepada Zakheus bahwa “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada seisi rumah Zakheus, karena ia pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Sebutan "anak Abraham" adalah gambaran di kalangan orang Yahudi bahwa orang yang demikian memiliki  segala hak-hak istimewa. Sabda Yesus hari ini hendak menunjukkan kepada kita  bahwa Zakheus, meskipun ia seorang pemungut cukai yang kaya, dianggap orang yang tidak jujur, suka memeras rakyat dan dianggap rendah oleh masyarakatnya, namun berkat kesadaran beriman dan sikap pertobatannya, maka Yesus berkenan menumpang di rumah Zakheus dan dijanjikan oleh Yesus akan keselamatan.

Peristiwa dipulihkannya kehidupan rohani Zakheus, hendak menyadarkan kepada kita pula, bahwa kita ini juga seperti Zakheus, orang yang penuh kedosaaan dan memerlukan keselamatan. Meski banyak tantangan yang menghalangi untuk bertobat, namun jika kita memiliki sikap tulus ingin melihat dan menjumpai Yesus, maka akan ada jalan atau cara bagi kita untuk berhasil menemuni Yesus. Dan perjumpaan dengan Yesus membawa perubahan hidup, yaitu dipulihkan untuk diselamatkan. Dan pemulihan itu hanya terjadi jika ada sikap pertobatan diri! Dalam bacaan pertama, Kitab Kebijaksanaan, menggambarkan orang yang menyadari akan keberdosaannya mendapat belas kasih dari Allah. Allah yang sabar hati menawarkan kesempatan kepada umatNya untuk bertobat. Nah, bagaimana tanggapan kita?

Sebagai orang Katolik kita memiliki sarana perjumpaan dengan Yesus untuk memperoleh pemulihan hidup kita, yaitu sakramen rekonsiliasi atau sakramen tobat. Di masa Prapaskah atau Advent, kita diberi kesempatan untuk pengakuan dosa. Namun, kita sering merasa malas atau takut untuk masuk ke ruang pengakuan dosa. Seperti Zakheus, janganlah kita berputus asa untuk memperoleh karunia keselamatan lewat pertobatan atau pemulihan hidup rohani kita. Tuhan Yesus akan datang kepada kita. Kita percaya bahwa Yesus selalu datang untuk membawa keselamatan bagi orang yang percaya kepadaNya.

Semoga kisah tentang perhatian Yesus terhadap Zakheus, yang memanjat pohon ara, menyadarkan kita adalah juga sebagai orang yang memerlukan keselamatan. Semoga Roh Kudus membimbing kita menyadari diri sebagai orang pendosa, yang mau bertobat untuk   memulihkan hidup beriman kita dan terbuka menerima tawaran keselamatan kekal dari Tuhan. Amin.

Semoga Tuhan memberkati kita dan Selamat Berhari Minggu.

Antonius Purbiatmadi
 

 
Next article Next Post
Previous article Previous Post