PASKAH MENJADIKAN KITA MURID LAIN YANG DIKASIHI TUHAN

author photo April 16, 2022
​Minggu, 17 April 2022
Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan
Bacaan: Kis. 10:34a,37-43; Kol. 3:1-4; Yoh. 20:1-9


Dalam pengajaran Gereja kita, kebangkitan Yesus adalah puncak kebenaran iman Kristiani.  Pada petang atau malam hari kemarin  kita merayakan Vigili Paskah. Dalam mengawali perayaan Vigili Paska itu, kita menyalakan lilin Paskah, lambang terang kebangkitan Kristus yang menyinari kegelapan dosa. Dari perayaan Vigili Paskah kita diajak untuk memiliki sikap hidup dalam terang iman yang benar, yakni percaya akan Yesus yang telah bangkit dengan mulia.    

Dalam bacaan Injil pada hari Minggu Paskah ini, dikisahkan bagaimana Maria Magdalena dan Petrus, yang  tidak mengerti akan maksud kubur Yesus yang kosong. Mungkin karena mereka masih mengalami kedukaan berat atas peristiwa penderitaan dan penyaliban Yesus, sehingga mereka tidak memiliki kejernihan pikiran atau daya ingat akan apa yang sering Yesus katakan mengenai kebangkitanNya. Sementara itu mari kita membandingkan sikap iman dari “murid  lain yang dikasihi Yesus”. Siapa dia, murid yang dikasihi Yesus itu? Banyak penafsir mengatakan bahwa sosok tersebut sebagai Yohanes Rasul. Namun dalam konteks hidup beriman kita dewasa ini, bagaimana kalau “murid lain yang dikasihi Yesus” itu kita tafsirkan adalah diri kita sendiri?   

Dengan kebangkitan Tuhan, yang kita rayakan hari ini, mari kita menjadi "murid  lain yang dikasihi Yesus", yakni memiliki sikap iman yang berbeda dengan Maria Magdalena dan Petrus. Ketika “murid lain yang dikasihi Yesus” itu lebih dahulu sampai ke kubur, ia juga melihat isi kubur itu kosong, namun ia percaya!. Sikap imannya lebih dahulu percaya daripada kebutuhan bukti fakta atau pikirannya yang bertanya-tanya apa yang sekiranya telah terjadi dalam kubur Yesus, apakah Yesus sungguh telah bangkit seperti yang Yesus sering katakan.

Memang sulit bagi kita untuk mengerti misteri kebangkitan Tuhan . Berkat sakramen baptis, oleh Gereja kita pun dijadikan "murid lain yang dikasihi Yesus". Lewat sabda Tuhan hari ini, yang memberitakan kuburNya  yang  telah kosong, hendak mengajak kita mengimani dan percaya akan misteri kebangkitan Tuhan, percaya dan mengimani kebenaran dan pengajaran Yesus bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup (bdk. Yoh. 11:25). Mari kita imani kebenaran akan kebangkitan Yesus itu tanpa kita perlu lebih dahulu butuh bukti atau fakta perjumpaan pribadi kita secara fisik dengan Yesus yang sudah bangkit, melainkan cukup percaya saja pada apa yang dituliskan dan dikatakan Yesus sendiri dalam Kitab Suci lebih dari 2000 tahun yang lalu. Dengan mengimani kebangkitan Kristus, sebagaimana dikatakan oleh Rasul Paulus, dalam bacaan kedua, kita diajak hidup beriman kita untuk terus diarahkan dalam kehidupan atau perkara-perkara bersama Kristus, yaitu hidup yang mampu melaksanakan hal-hal yang mulia dan kekal, karena itu adalah kehendak Allah. Apa kehendak Allah, antara lain adalah selalu mencari Kristus dan setia mengikutiNya. Seperti halnya Maria Magdalena dan para murid lain, mereka adalah orang-orang yang dekat dengan Yesus, mereka adalah orang-orang yang pertama yang memperoleh kabar kebangkitan Yesus.

Semoga berita  kebangkitan Yesus, yang kita dengarkan hari ini, memberi semangat kita untuk semakin percaya pada Yesus, yang adalah jalan kebenaran dan hidup. Dan sebagai murid Tuhan, semoga kita mampu memenuhi harapan Petrus, sebagaimana kita  dengarkan kotbah dia dalam bacaan pertama, yakni kita berani menjadi saksi iman, mewartakan kebenaran iman akan kebangkitan Yesus  Kristus, sehingga semakin  banyak orang menjadi percaya kepada Kristus. Semoga  dengan bimbingan Roh Kudus, kita dimampukan untuk menjadi saksi kebenaran iman akan kebangkitan Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin.

Kristus bangkit, Kristus mulia, mari kita wartakan. Alleluya.

Selamat Hari Raya Paskah.

Antonius Purbiatmadi
 
 

 
Next article Next Post
Previous article Previous Post