BERTOBAT ATAU BINASA

author photo March 19, 2022
Minggu, 20 Maret 2022
Minggu Prapaskah III
Bacaan: Kel. 3:1-8a,13-15; 1Kor. 10:1-6,10-12; Luk. 13:1-9.

Dalam hal beriman, kita sering diajarkan  bahwa kita akan mendapatkan hukuman penderitaan jika kita melakukan keberdosaan dan tidak mau bertobat. Pesan sabda Tuhan pada hari Minggu Prapaskah Pekan III ini berkenaan dengan ajakan untuk bertobat. Bagaimana hubungan pengajaran iman dari Yesus tersebut dengan kehidupan kita?

Tentu tak seorang pun dari kita ini adalah orang yang suci, bebas dari keberdosaan. Secara naluriah kemanusiaan, kita cenderung untuk lebih suka menghasilkan buah-buah keberdosaan. Ketika pada hari-hari menjelang minggu Pekan Suci, biasanya Gereja memberikan kesempatan kepada seluruh umat beriman untuk pengakuan dosa di hadapan imam. Sebagai murid dan pengikut Kristus, kita harus memiliki sikap pertobatan yang sejati.

Sikap pertobatan yang sejati adalah tindakan proaktif dari diri kita sendiri, yang dilakukan secara sadar hati, bahwa keberdosaan itu membawa ke arah hukuman kekal atau kebinasaan hidup. Jika kita secara sadar dan berkehendak baik untuk melakukan pertobatan, maka kita menyadari bahwa Allah itu sungguh berbelas kasih kepada kita dan Allah akan memberikan keselamatan kekal kepada kita. Jika kita kaitkan dengan masa Prapaskah, yang masih kita jalani ini, maka masa Prapaskah ini adalah kesempatan baik bagi diri kita untuk bertobat.

Perumpamaan dalam Injil hari ini, pohon ara itu adalah gambaran  diri kita. Kita diberi kesempatan oleh si tukang kebun, yakni Yesus sendiri, di mana tanahnya akan digemburkan lagi dan diberi pupuk agar berbuah, yang dimaksudkan agar kita bertobat agar memperoleh keselamatan hidup kekal. Jika kesempatan yang baik itu tidak digunakan, maka dibinasakanlah pohon ara itu. Dalam sabdaNya hari ini Yesus dengan tegas berkata “Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa”. Sabda Tuhan tersebut tentunya menjadi peringatan bagi kita untuk pilihan bertobat atau binasa!. Mungkin ada pertanyaan, apakah bertobat harus sekarang, apakah tidak boleh nanti-nanti saja?

Allah itu Maharahim dan belas kasihNya tak terbatas. Namun, kita tidak tahu durasi atau rentang waktu hidup kita masing-masing. Sabda Tuhan hari ini hendak mengingatkan kita akan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk memperbaiki diri, agar kita bertobat, keluar dari  kebinasaan karena keberdosaan, dan untuk berjalan menuju ke “suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu”. Masa Prapaskah adalah masa pertobatan, yaitu masa perjalanan iman kita, seperti gambaran kehidupan baru umat Israel yang akan dipimpin Musa untuk keluar dari penderitaan mereka di Mesir, sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan pertama dan diceritakan kembali oleh  Rasul Paulus, dalam bacaan kedua tentang pengalaman hidup bangsa Israel. Perjalanan iman bangsa Israel tersebut menunjukkan gambaran bahwa Allah tidak ingin membiarkan umatNya hidup dalam penderitaan kekal.

Pengajaran Yesus hari ini tentang pertobatan, menjadi peringatan kembali bagi kita agar kita tidak binasa. Untuk itu mari kita tanggapi atau sikapi dengan penuh iman dan kita gunakan jadwal dari paroki kita untuk pengakuan dosa kita.  Semoga dengan bimbingan Roh Kudus, kita dimampukan menggunakan masa Prapaskah ini sebagai kesempatan baik  untuk  laku tobat kita agar kita memperoleh rahmat kebangkitan Tuhan. Amin.

Semoga Tuhan memberkati kita dan Selamat Berhari Minggu.

Antonius Purbiatmadi
 
 

Next article Next Post
Previous article Previous Post