PENGLIHATAN AKAN KUASA TUHAN

author photo February 05, 2022
Minggu, 6 Februari 2022
Minggu Biasa V
Bacaan: Yes. 6:1-2a,3-8; 1Kor. 15:1-11; Luk. 5:1-11.

Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari Minggu Biasa V ini mengajak kita untuk mampu memiliki “penglihatan”, yaitu kemampuan untuk melihat kehadiran, kebesaran, kemuliaan atau kemahakuasaan Tuhan. Seperti dalam bacaan pertama, dikisahkan nabi Yesaya yang mendapatkan kemampuan melihat Tuhan, yang duduk di atas takhtaNya  yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah Tuhan memenuhi Bait Suci. Penglihatan Yesaya hendak menunjukkan kepada kita  bahwa Allah adalah Raja yang agung dan kudus, mulia, dan disembah oleh para Serafim dengan puji-pujian terus menerus. Di sisi lain, penglihatan yang diperoleh Yesaya adalah untuk meneguhkan iman dan panggilannya supaya Yesaya sendiri  mampu menanggapi tugas kenabiannya dengan cekatan dan sukacita, sebagaimana digambarkan dalam penglihatannya akan malaikat yang bersayap enam, di mana dua sayap di antaranya digunakan untuk terbang.

Dari bacaan kedua, kita juga mendapatkan gambaran tentang “penglihatan”, yang diperoleh Rasul Paulus. Inti surat Rasul Paulus ini adalah  menggambarkan tentang tugas pemberitaan kebangkitan Kristus. Mengapa dan untuk apa Paulus melakukan pemberitaan itu, karena Paulus mendapatkan “penglihatan” akan Yesus yang bangkit dan kepada  seluruh jemaat di Korintus agar percaya akan penglihatannya itu. Paulus memperoleh penglihatan itu ketika dia jatuh dari kudanya, saat dalam perjalanan ke Damaskus. Dengan peristiwa penglihatan itu, menjadikan  diri Paulus telah dipilih Tuhan sebagai saksi kebangkitan Tuhan dan dipanggil untuk menjadi rasulNya, meskipun ia sendiri menganggap dirinya rasul yang paling hina karena ia telah menganiaya para pengikut Kristus. Dengan penglihatan itu, Paulus menganggap penting untuk mengingatkan kembali jemaat di Korintus, dan tentu saja untuk kita semua, tentang Injil yang telah Paulus wartakan. Penglihatan Paulus hendak  mengajak kita, bahwa sebagai umat Allah, hendaknya kita semakin teguh beriman pada kebangkitan Yesus Kristus, sebagaimana yang tertulis dalam kitab Injil atau Kitab Suci secara keseluruhan. Bahwa apa yang dituliskan dalam Kitab Suci berisikan kebenaran tentang diri Yesus, yang wafat dan bangkit, dan yang memberi jaminan keselamatan kekal bagi yang percaya pada Yesus.

Hal “penglihatan” akan kemahakuasaan Tuhan juga dikisahkan dalam bacaan Injil. Yaitu, ketika para murid diajak Yesus untuk membawa perahu lebih ke tengah untuk menjaring ikan. Namun, ajakan Yesus itu oleh Simon disikapi dengan keragu-raguan. Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami ini sudah bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku menebarkan jala juga”. Namun, apa yang terjadi setelah Simon dan kawan-kawannya melihat banyaknya tangkapan ikan itu? Simon pun tersungkur dan meminta Tuhan untuk pergi dari dirinya, karena Simon mengaku orang berdosa, tidak pantas di hadapan Yesus. Pernyataan Simon ini menunjukkan bahwa Yesus  bukanlah  sekedar seorang Guru yang mengajarkan tentang ketuhanan, perbuatan kasih, dsb, atau orang yang mengetahui lebih banyak tentang teknik menangkap ikan,  tetapi hendak menunjukkan bahwa “penglihatan” mata iman Petrus itu menegaskan kepada kita bahwa Yesus itu sungguh memiliki kuasa Allah. Dengan pemberian tangkapan ikan yang jumlahnya lebih daripada yang mereka peroleh setelah pekerjaan mereka yang sia-sia sepanjang malam, membuat  Simon dan para murid lain itu melihat diri Yesus dalam “penglihatan” yang baru.  Dengan penglihatan yang baru itu, Tuhan mengajak Simon Petrus dan para murid lainnya untuk menjadi penjala manusia, yakni menjaring banyak orang untuk datang  kepada Yesus dan percaya kepada Yesus, agar memperoleh keselamatan kekal.

Kita pun juga sering bersikap seperti Yesaya, Rasul Paulus atau Simon dan para murid lainnya Meski pun sudah lama menjadi orang Katolik, aktif berdoa, rajin membaca Kitab Suci, ikut pelayanan ini itu, namun masih ada rasa kecewa atau keraguan iman terhadap Yesus, bukan? Seperti Simon Petrus, yang mengaku telah bekerja keras sepanjang malam, tetapi tidak berhasil menangkap apa-apa dan sering membuat mereka kecewa, dan kita pun juga mengalami hal serupa dan mengalami pergumulan iman. Semoga dengan sabda Tuhan hari ini dapat membuat supaya kita semakin rajin dalam melaksanakan tugas panggilan hidup kita masing-masing, yang telah Tuhan berikan. Semoga kita seperti nabi Yesaya, Rasul Paulus, Simon Petrus dan para murid lain, yang telah dipilih Tuhan untuk menjala manusia, yang mana mungkin itu tugas yang amatlah berat, banyak tantangan atau bahkan tidak menjanjikan keberhasilan duniawi, namun sebagai pengikut Kristus, mari kita tetap untuk bertekun dan bersukacita menjalankan  dan memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Semoga dengan penyertaan Roh Kudus, kita dimampukan untuk memiliki “penglihatan” ilahi dan mewujudkan tugas perutusan kita dengan sukacita. Amin.

Semoga Tuhan memberkati kita dan Selamat Berhari Minggu.

Antonius Purbiatmadi
 
 

 
Next article Next Post
Previous article Previous Post