BUNDA MARIA ADALAH JEMBATAN SURGAWI

author photo August 14, 2021
Minggu, 15 Agustus 2021
HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA 
Bacaan: Why.11:19a:12:1-6a.10ab;  1Kor.15:20-26; Luk.1:39-56.

Hari ini adalah hari Minggu Biasa Pekan ke XX. Bersama seluruh umat beriman, hari Minggu ini kita rayakan juga sebagai Hari Raya Bunda Maria Diangkat ke Surga. Dari semua orang kudus, Bunda Maria adalah yang paling akrab dan dikenal oleh banyak umat Katolik. Sebagian besar umat, terutama kaum perempuan, memiliki devosi yang kuat kepada Bunda Maria. Kita berdoa lewat darasan doa rosario, novena, dsb. Jika ada intensi khusus atau masalah berat, kita berziarah ke tempat suci Gua Maria dan mohon bantuan doa Bunda Maria untuk disampaikan kepada Allah dalam perantaraan Yesus. Per Mariam ad Yesum, melalui Bunda Maria doa-doa kita diantarnya sampai kepada Yesus. 

Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini secara khusus mengajak kita untuk mengerti tentang Bunda Maria. Dalam bacaan pertama, Rasul Yohanes Penginjil menggambarkan pewahyuannya tentang sosok seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Dan seekor naga hendak menyerang saat perempuan itu mau melahirkan, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkanNya. Perikop ini ditafsirkan tentang diri Maria, yang dipilih oleh Allah menjadi ibu dari Yesus, Sang Emmanuel, Allah beserta kita. 

Sebagai orang Katolik, kita memiliki keyakinan akan kehadiran dan peran Bunda Maria dalam sejarah keselamatan umat beriman. Allah telah memilih Bunda Maria untuk turut serta dalam kehidupan kita manusia dan karya keselamatan kekal dari Allah bagi dunia. Dalam banyak hal, kita dapat meneladani sikap hidup iman Bunda Maria, yang dimulai saat ia menerima tawaran dari Allah untuk menjadi ibu Sang Emmanuel, peristiwa mukjizat pertama Yesus di Kana, penderitaan Yesus di kayu salib dan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta. Bahwa peristiwa-peristiwa Ilahi yang terjadi atas diri Bunda Maria itu disikapinya  dengan segenap iman dan kepasrahan diri dalam keselarasan dengan  kehendak Allah. Peran Maria dalam karya keselamatan umat manusia telah diwahyukan itu terlaksana dengan nyata. 

Semoga dengan merayakan Hari Raya St. Perawan Maria Diangkat Ke Sorga, kita dapat meneladani sikap hidup imannya, yakni mengerti dan setia dalam melaksanakan kehendak Allah, seperti seorang hamba yang taat dan setia kepada tuannya. Atas sikap hidup iman Maria tersebut, Allah berkenan mengangkat ke surga  untuk menikmati buah-buah  surgawi. Tubuh Maria yang fana diubah dan menjadi tubuh kemuliaan  Yesus. Maria diangkat ke surga untuk menikmati buah-buah kebangkitan Yesus, putranya sendiri. Sejak awal mula, di kala Maria menerima kabar dari Malaikat Tuhan bahwa ia akan mengandung Yesus dalam kuasa Roh Kudus, Maria sudah dinubuatkan bahwa hidupnya akan mengalami hidup bersama Yesus dalam penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus. Semua pengalaman hidup Maria bersama Yesus, diimani oleh  Maria bahwa buah rahimnya  adalah Juruselamat dunia. Atas karya keselamatan Allah yang  terjadi itu, Maria menanggapinya dengan bersyukur “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku” (bdk. Luk. 1 :46-47).   

Sebagai orang beriman, kita pantas  bersyukur bahwa dengan kebangkitan Yesus, ada jaminan untuk kita juga akan dibangkitkan serta akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Begitu kata Rasul Paulus, yang kita dengarkan dalam bacaan kedua. Semoga tawaran keselamatan kekal yang ditawarkan oleh Allah, melalui Bunda Maria dapat kita terima dengan penuh iman. Meski kita hidup dalam keberdosaan, kita dapat memohon bantuan Bunda Maria untuk mendoakan kita, tidak saja untuk kepentingan kita di saat kita masih hidup ini, tetapi juga pada saat kita  mati. Bukankah, kita selalu mendaraskan dalam doa Salam Maria, ‘Doakanlah kami, yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati”. Dengan penuh iman, mari kita tingkatkan iman kita  bahwa Maria yang diangkat ke sorga dengan mulia, adalah untuk menjadi “jembatan  keselamatan” antara kita penghuni dunia dengan Allah dan para penghuni sorga. Semoga, bersama-sama Bunda Maria, kita boleh menikmati janji-janji Kristus. Amin. 

Semoga kita tetap taat akan protokol kesehatan dan selamat berhari Minggu. Tuhan memberkati kita. Amin.

Antonius Purbiatmadi




Next article Next Post
Previous article Previous Post