BERIMAN DENGAN SUNGGUH

author photo May 29, 2021
Minggu, 30 Mei 2021 
HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS
Bacaan: Ul.4:32-34.39-40; Rm.8:14-17; Mat.28:16-20

Umat Katolik sering mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan Tritunggal Mahakudus atau Trinitas. Konsep Tritunggal Mahakudus atau Trinitas sering dijadikan "peluru" untuk menggoyahkan, bahkan menjatuhkan iman kita.

Memang di dalam Kitab Suci tidak disebutkan atau diuraikan secara mendetail tentang Tritunggal Mahakudus, sebagaimana layaknya definisi atau keterangan tentang profil seseorang. Namun sebenarnya tanpa disadari kita sudah banyak diperkenalkan akan "konsep" Tritunggal Mahakudus oleh Yesus sendiri dalam pengajaranNya. Hal itu dapat kita baca dalam Injil, di mana Yesus sering menyebut kesatuan DiriNya dengan Allah Bapa dan Roh Kudus.

Dalam praktek berdoa kita selalu menyebut nama Tritunggal Mahakudus. Misalnya, di saat kita mendaraskan doa syahadat iman atau berdoa. Sebagai orang Katolik kita selalu membuat tanda salib sebelum dan sesudah  berdoa.
Atau, ketika kita dibaptis, saat imam mencurahkan air baptis di atas dahi, sambil berseru, "Aku membaptis engkau dalam Nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus". Dengan sakramen baptis kita ini dipersatukan dengan Allah Tritunggal Maha Kudus. Berkat karunia sakramen baptis kita  dijadikan sebagai anak-anak Allah. Dengan demikian, sebagai anak-anak Allah, menurut Rasul Paulus, seperti kita baca dalam bacaan kedua, maka kita menjadi ahli waris, yang berhak menerima janji-janji dari Allah (bdk. Rom 8:17). 

Hari ini Gereja bersama seluruh umat beriman merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Melalui perayaan iman ini kita diajak untuk mendalami misteri ilahiNya. Bagi kita orang biasa, memahami Tritunggal Mahakudus memang tidak bisa dengan  pemahaman rasio atau pikiran, melainkan hanya dengan sikap iman. Ajaran (dogma) Gereja tentang Tritunggal Mahakudus sejak awal sampai sekarang hanya dapat kita terima saja dengan iman, bukan dengan  pengetahuan,  akal budi atau pikiran rasional. Ada kisah iman yang menegaskan kepada kita bahwa benar,  "konsep" Tritunggal Mahakudus itu memang  tidak bisa kita pahami secara logika atau pikiran. Satu di antaranya adalah kisah pengalaman iman dari St. Agustinus. Dikisahkan, ketika St. Agustinus sedang berjalan-jalan di pantai sambil merenungkan Misteri Tritunggal Mahakudus, ia melihat seorang anak kecil yang sedang bermain menggali lubang kecil di pasir. Anak kecil itu bolak balik mengambil air laut lalu menuangkan ke dalam lubang itu. St. Agustinus bertanya kepadanya: “Apa yang sedang kamu lakukan, Nak?” "Saya akan menuangkan seluruh isi lautan ke dalam lubang ini,” jawab anak itu. “Itu tidak mungkin, seluruh isi lautan  akan tertampung di dalam lubang kecil yang kaugali itu”, kata St. Agustinus.
Anak itu menjawab: “Demikian juga apa yang bapak pikirkan. Otakmu yang kecil juga tidak akan mampu mengerti misteri Tritunggal Mahakudus”.

Kisah iman itu hendak mengajarkan kepada kita  bahwa akal budi, pikiran kita sungguh tidak akan mampu menjangkau untuk memahami misteri Tritunggal Mahakudus. Misteri itu adalah suatu realitas iman dalam kehidupan kita dan hanya bisa kita mengerti dengan iman. 

Hari ini kita merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus, yang secara kalender liturgi dirayakan  tepat seminggu sesudah Hari Raya Pentakosta, turunnya Roh Kudus atas diri para rasul dan umat Gereja Allah. Semoga dengan karunia Roh Kudus yang sama itulah, kita sebagai umat beriman bersama-sama diajak terbuka hati menerima bimbinganNya  untuk memahami dan  menerima  misteri Allah.

Semoga misteri Tritunggal Mahakudus, yang kita terima melalui baptisan, menyadarkan kita akan rahmat baptisan, yakni kita ini dijadikan sebagai  anggota Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik, serta memiliki identitas menjadi anak Allah dan pewarta Kabar Gembira bagi seluruh mahkluk, sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan-bacaan Kitab Suci  hari ini. Agar mengerti akan pribadi Allah Tritunggal, maka kita perlu sering mungkin untuk meluangkan waktu guna berbincang-bincang secara pribadi dengan Tuhan. Kita mohon bimbingan Roh KudusNya, agar kita mengerti dalam iman yang dalam akan rahasia Allah Tritunggal Mahakudus. Semoga Tuhan memberkati kita. Amin.

Antonius Purbiatmadi



Next article Next Post
Previous article Previous Post