WASPADA DAN BERJAGA-JAGALAH

author photo November 28, 2020

Minggu, 29 November 2020
MINGGU ADVEN I

Bacaan: Yes. 63:16b-17, 64:1.3b-8, 1Kor 1:3-9, Mrk. 13:33-37.

Dalam berkendara kita tidak saja harus setia mentaati peraturan lalu lintas, tetapi juga menjaga kondisi diri untuk selalu waspada dan berjaga-jaga. Sebab, saat berkendara kadang secara tiba-tiba ada yang menyelonong atau sesuatu hal yang menyebabkan kita kaget. Atau jalanan padat, sehingga kita harus berhati-hati supaya tidak terjadi hal-hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.  

Kesetiaan dan sikap waspada atau berjaga-jaga tidak saja dalam hal lahiriah, tetapi juga dalam hal rohani. Mulai hari ini, kita memasuki tahun baru dalam kalender liturgi Gereja kita. Dan hari ini, kita mengawalinya dengan masa Adven I. Dalam masa pekan pertama Adven, bacaan Injil pada hari ini mengajak kita untuk memiliki sikap waspada dan berjaga-jaga. Seperti halnya kalau kita dalam berkendara, sikap waspada dan berjaga-jaga adalah untuk membantu kita agar kita fokus,  tidak kehilangan arah atau menghindari tersesat dari jalan yang semestinya kita tuju.

Selama masa Adven kita diajak untuk memusatkan hati dalam mempersiapkan diri  guna menyambut kedatangan Tuhan pada kelahiranNya, yang akan kita rayakan pada hari Natal nanti. Namun,  bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk menyambut Tuhan dalam konteks kedatanganNya yang kedua. Kapan Tuhan datang, tidak ada yang mengetahuinya. Tuhan memberikan gambaran kedatanganNya melalui perumpamaan seorang yang bepergian meninggalkan rumahnya dan mempercayakan rumahnya kepada para hambanya serta berpesan supaya penunggu pintu rumahnya untuk berjaga-jaga. Dalam konteks hari penghakiman bagi seluruh manusia, karena kedatangan yang kedua Tuhan Yesus itu tak tentu kapan waktunya, tidak bisa diduga dengan pasti, maka Yesus pun mengingatkan kita pula hari ini untuk berhati-hati, waspada dan berjaga-jaga seperti seorang penjaga pintu rumah seorang majikan, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta” (bdk. Mar 13:35),

Jika kita perhatikan inti dari sabda Tuhan hari ini adalah bagaimana kita membangun kesetiaan iman yang penuh tanggung jawab sambil  berjaga-jaga penuh kewaspadaan untuk menyambut kedatanganNya yang serba tidak kita ketahui kapan dan caranya. Kita ini adalah hamba Tuhan yang diserahi tanggung jawab, masing-masing sesuai dengan tugas kita (bdk. Mrk. 13:34). Apa tugas kita, tidak lain adalah menjaga kesetiaan  iman kita. Kesetiaan iman bukan dalam hal mempertahankan imannya tetap satu dengan dipendam, seperti perumpamaan dalam bacaan Injil dua minggu yang lalu, tetapi kesetiaan dalam mengembangkannya, sehingga pada saat Tuhan datang, kita mampu untuk mempertanggungjawabkannya dengan mengembalikan harta milik Tuhan itu (bdk. Mrk 13:36). Jika hari ini Tuhan menyerahkan tanggung jawab kepada kita masing-masing dengan tugasnya, maka itu berarti kita diharapkan untuk mampu mempertanggungjawabkan kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita. Kelak ketika saatnya Tuhan datang,  Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari kita.

Kita mulai memasuki masa Adven. Masa Adven adalah waktu untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan. Dalam masa ini, kita diajak untuk memperbaharui sikap iman agar kita layak menyambut kedatangan Tuhan. Rasul Paulus, dalam bacaan kedua, menyatakan bahwa mereka yang memiliki dasar iman yang kuat,  hidup dalam pengharapan akan kedatangan Tuhan;  dan untuk itu hendaknya kita meneguhkan diri kita sampai pada kesudahannya, sehingga kita tak bercacat pada hari Tuhan datang (bdk. 1Kor 1:8). Jika kita mampu membuktikan diri  dan  mempertanggungjawabkan  kesetiaan iman kita  kepada Tuhan, maka kita akan mengerti bahwa Allah juga setia. Allah setia untuk turut serta mendukung kita dalam menyambut kedatangan Yesus, PutraNya. Karena Allah sendiri yang memanggil kita untuk masuk ke dalam persekutuan dengan Yesus, adalah Allah yang setia, maka bagaimana dengan kita?

Dalam masa Adven ini, bersama seluruh umat beriman di Keuskupan Bogor kita diajak untuk merenungkan dan mewujudkan tema pokok Aksi Adven Pembangunan (AAP) 2020: “Natal: Paradigma Baru Terhadap Makanan”. Ini adalah saat yang tepat, bahwa di masa pandemi Covid-19 ini kita diajak untuk waspada dan berjaga-jaga serta membangun kesadaran baru untuk peduli terhadap sesama melalui makanan. Kita diajak untuk menghargai makanan dengan melalui kelahiran paradigma baru. Harapannya, agar kita memahami bahwa anugerah makanan tidak kita sia-siakan, makanan tidak begitu saja kita jadikan sampah. Dengan menghargai makanan berarti kita menghargai Allah, Sang Pemberi makanan bagi semua makhluk ciptaan-Nya, bukan hanya diri kita saja.

Menirukan seruan nabi Yesaya, seperti dalam bacaan pertama, mari kita sambut masa adven ini sebagai masa bagi  diri kita untuk “dibentuk” oleh Allah. Kita ini seperti tanah liat dan Allah yang membentuk kita, dan kita sekalian adalah buatan tanganNya (bdk. Yes 64:8). Semoga selama masa Adven ini, seluruh umat di paroki kita tetap setia dan memiliki sikap waspada dan berjaga-jaga dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan setia mentaati protokol kesehatan dan hal-hal lain. Dan secara rohani, kita pun diajak untuk waspada terhadap gangguan keberdosaan dan berjaga-jaga mempertahankan iman tetap kuat, agar pantas dan layak menyambut kedatangan Tuhan. 

Semoga Tuhan memberkati kita dan Selamat Hari Minggu I Adven.

Antonius Purbiatmadi 

 



 

Next article Next Post
Previous article Previous Post